Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Speed bump dari bahan karet. (unsplash.com/Justus Menke)
Speed bump dari bahan karet. (unsplash.com/Justus Menke)

Medan, IDN Times – Seorang Lurah di Kota Medan menjadi perbincangan setelah dirinya tercebur ke parit. Bukan tanpa alasan lurah tersebut tercebur ke parit. Dia diduga didorong warga yang protes.

Lurah itu diketahui M Fadli. Dia memimpin Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur. Dia tercebur ke parit saat melakukan penertiban ‘polisi tidur’ atau tanggul jalan (speed bumps) di Jalan Madupuro, Senin (13/10/2025).

Video Fadli tercebur ke parit viral. Dia tengah mempertimbangkan aksi warga itu untuk dibawa ke ranah hukum.

1. Bermula dari laporan warga soal tumpukan sampah dan polisi tidur

ilustrasi polisi tidur (unsplash.com/Makarios Tang)

Kata Fadli, peristiwa ini bermula saat pihaknya menerima laporan dari warga mengenai adanya tumpukan sampah dan ‘polisi tidur’ yang dibuat tanpa izin di kawasan Jalan Madupuro.

“Tadi pagi kita mendapat laporan dari warga berkait adanya pemasangan polisi tidur yang tanpa izin, baru adanya sampah atau gundukan tanah di situ yang berserakan sama papan,” jelas Fadli kepada awak media.

Pihak kelurahan kemudian melakukan penertiban. Lantaran, jalan itu merupakan fasilitas umum. Pemasangan ‘polisi tidur’ ilegal dari ban dan batu berpotensi membahayakan pengguna jalan.

Lantas, Fadli langsung turun ke lapangan. Dia melakukan pembersihan bersama tim kelurahan agar jalan bisa kembali digunakan dengan aman oleh masyarakat.

2. Suasana memanas, lurah diduga didorong hingga tercebur ke parit

ilustrasi polisi tidur (daihatsu.co.id)

Namun, saat proses penertiban berlangsung, suasana di lapangan justru memanas. Warga yang diduga membuat polisi tidur itu menolak tindakan petugas dan bersikeras mempertahankannya.

Dalam video terlihat, Fadli dan warga tersebut terlibat tarik menarik ban yang digunakan untuk polisi tidur.

“Kita sudah arahkan untuk diselesaikan di kantor kelurahan, tapi yang bersangkutan enggak mau. Akhirnya terjadilah pendorongan saya, sehingga saya masuk ke dalam drainase atau parit,” ungkapnya.

Fadli yang masuk ke dalam parit langsung bangkit. Terlihat, badannya berlumur lumpur hitam. Setelah ke luar dari parit, dia lantas kembali berdebat dengan terduga pelaku pendorongan.

3. Warga pelaku pendorongan disebut sering bikin resah

ilustrasi polisi tidur (pexels.com/Denis Trushtin)

Menurut Fadli, warga yang mendorongnya dikenal kerap menimbulkan keresahan di lingkungan sekitar. “Kalau berdasarkan informasi dari kepala lingkungan, memang warga situ sering keberatan dengan apa yang dibuat-buatnya. Memang agak meresahkan,” ujarnya.

Ia menegaskan telah memiliki bukti foto dan video atas kejadian tersebut dan tengah mempertimbangkan langkah hukum lebih lanjut.

“Saya ada foto buktinya, saya juga ada video bukti bahwasannya saya didorong. Didorong sama yang bersangkutan, sehingga saya tercebur ke dalam parit,” tutupnya.

Meski begitu, Fadli menyebut dirinya akan lebih dulu berkoordinasi dengan camat dan wali kota Medan sebelum membawa kasus ini ke ranah hukum.

Editorial Team