Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250915_163656.jpg
Susanti tersenyum melihat mobil barunya yang ia beli pakai uang logam (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Intinya sih...

  • Sri Susanti berhasil membeli mobil seharga Rp80 juta dengan uang logam sisa belanja yang dikumpulkannya selama 3 tahun.

  • Suami Sri Susanti awalnya tidak tahu bahwa ia mengumpulkan uang logam, namun akhirnya ikut membantu. Setiap jeriken bisa menampung uang sebanyak Rp4 juta.

  • Pemilik showroom Super Barokah terkejut dan speechless melihat kegigihan Sri Susanti menabung uang logam, namun dengan senang hati menerima pembayaran mobil tersebut.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Peribahasa "Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit" tidaklah sehiperbolis kelihatannya. Seorang Ibu Rumah Tangga di Helvetia bernama Sri Susanti, benar-benar berhasil membuktikan peribahasa tersebut.

Ia sukses membeli satu unit mobil seharga Rp80 juta menggunakan uang logam. Menariknya, uang logam tersebut telah dikumpuli Susanti selama ini dari uang sisa belanja dan menukar dengan pedagang-pedagang asongan.

1. Selama 3 tahun Susanti mengumpulkan uang logam dari sisa belanja sehari-hari

Keluarga Susanti saat berada di Showroom (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Mobil merk Serena berwarna hitam berhasil dibawa pulang Susanti dari Showroom Super Barokah di Medan Tembung. Senyumnya sumringah sepanjang ia menjelaskan kisah uniknya membeli mobil tersebut kepada IDN Times.

"Saya mengumpuli uang logamnya selama 3 tahun. Awalnya uang sisa belanja yang saya simpan. Lama-lama tertarik karena sudah terkumpul banyak. Jadi jumpa tukang bakso, tukang es, saya sering menukar uang logam untuk ditabung," cerita Susanti.

Tingkah Susanti sontak memantik perhatian tetangga dan para pedagang asongan. Mereka tentu bertanya, untuk apa Susanti mengumpulkan uang logam seribuan sebanyak itu?

"Asal ditanya untuk apa, mulut saya nyeletuk mau beli mobil. Eh lama-lama diijabah Allah dan berhasil akhirnya beli mobil pakai uang logam. Karena sudah terlanjur ngomong sama tetangga mau beli mobil makai uang logam, jadi termotivasi," lanjutnya.

2. Mulanya suami tak tahu Susanti mengumpulkan uang logam untuk beli mobil

Susanti tersenyum melihat mobil barunya yang ia beli pakai uang logam (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Susanti merupakan seorang Ibu Rumah Tangga. Sementara suaminya saban hari bekerja sebagai pemborong bangunan. Mulanya, suami Susanti bahkan tidak tahu dirinya mengumpulkan uang logam.

"Awalnya suami saya pun gak tahu saya ngumpulin uang logam. Pas sudah terkumpul beberapa jeriken, barulah dia tahu dan ikut-ikut juga. Anak-anak juga ikut semua," beber ibu 2 anak ini.

Dengan ulet dan sabar Susanti mengumpulkan uang-uang logam itu. Ketika sudah terkumpul Rp100 ribu, ia mengikatnya pakai plastik lalu dimasukkan ke dalam jeriken. Tiap jeriken bisa menampung uang sebanyak Rp4 juta.

"Awalnya ragu (diterima). Saya minta izin ke Showroom-nya. Ternyata dengan senang hati mereka menerimanya. Jadi gak sia-sia ngumpulin uang logam tadi. Saya baru kali ini beli mobil pakai uang logam. Kalau niatnya itu sih sudah lama. Satu hari gak ada target ngumpulin berapa. Yang sudah terkumpulkan Rp16 juta, kebetulan di Showroomnya ada promo kemerdekaan. Harga mobilnya Rp80 juta, sisa uang saya transfer," pungkasnya.

3. Dari sore sampai malam pihak showroom menghitung uang Susanti

Pihak Showroom Super Barokah bercakap-cakap dengan Susanti (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kedatangan Susanti sekeluarga mengejutkan pemilik Showroom, Fadlan Minallah. Pasalnya, mereka datang memakai mobil pick up dengan membawa banyak jeriken berisi uang logam.

"Waktu pertama kali dia datang, dia bilang mau beli mobil. Beliau sekeluarga datang naik pick up. Dia bilang mau beli mobil pakai uang logam. Saya sontak terkejut, ini benar gak, nih? Karena dibilang dia sudah niat mengumpulinya selama 3 tahun, saya dengan senang hati menerimanya. Karena unik, ya, beli mobil pakai uang logam," kata pemilik Showroom Super Barokah, Fadlan.

Ia mengaku speechless melihat bagaimana kegigihan Susanti menabung uang logam. Fadlan mengatakan bahwa hal ini barangkali bisa menjadi motivasi bagi siapapun untuk tidak meremehkan uang-uang pecahan kecil.

"Kami sekeluarga bentangkan tikar, ada 12 orang menghitung uang itu. Sampai selesai ramai-ramai kami hitung. Bahkan waktu penghitungan dari jam 3 sampai jam 9 malam. Satu keluarga gak siap-siap hitungnya," jelas Fadlan sambil tertawa.

Ia sama sekali tak keberatan kedatangan customer untuk membeli mobil yang ia jual pakai uang logam. Bahkan jika nanti datang customer serupa, ia dengan tangan terbuka menerimanya.

"Uangnya itu asli tak ada saya setor ke bank. Sebelumnya memang niat kami tukar ke bank, sudah kami lakban. Tapi, saya kepikiran untuk sebar di Tiktok siapa tahu ada pedagang di grosir, tukang bakso, yang perlu uang kecil. Jadi saya memanfaatkan momen ini. Sekarang semuanya sudah habis ditukar. Terakhir dari toko pet shop datang menukar uang logam, karena mereka butuh uang kecil untuk kembalian," pungkasnya.

Editorial Team