Konferensi pers Sekjen PDI P Hasto Kristiyanto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat (IDN Times/Aryodamar)
PDI Perjuangan Sumut sudah mengetahui kabar pencopotan atribut itu. Mereka menilai, Satpol PP sudah melakukan pelanggaran. Apalagi saat ini merupakan masa kampanye.
Bagi mereka, tindakan ini adalah bentuk arogansi dari aparat. “Di sisi lain menunjukkan ketakutan dan kekhawatiran mereka, bahwa PDI Perjuangan tetap partai pemenang dan gerakan pendukung Ganjar juga semakin kuat. Jadi caranya untuk mengalahkan itu, mereka melakukan terror dengan cara itu,” kata Aswan kepada IDN Times.
Aswan juga menduga pencopotan itu merupakan perintah dari atasan. “Ini arahan yang mencari-cari muka dengan istana ini. Karena takut kalah dia. Karena di sana sangat kuat PDI dan Ganjar,” katanya.
Saat ini, mereka masih menunggu hasil pemeriksaan dari Bawaslu. “Silahkan saja mau copot satu bendera dan kita naikkan seribu bendera. Rakyat menilai itu. Rakyat ini kan juga menonton itu semua. Kemuakan rakyat dengan perilaku aparat yang begitu kan juga sudah lama dirasakan orang-orang. Jadi rakyat sekarang ini sudah menentukan pilihannya kok. Jadi tidak akan mempengaruhi apa pun,” pungkasnya.
IDN Times sudah mencoba menghubungi Pemkab Dairi. Kepala Dinaskominfo Dairi Anggara Ramces Sinurat yang dikonfirmasi belum memberikan jawaban. Begitu juga Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu.