Aceh Tengah, IDN Times - Sebuah video viral yang menarasikan antrean elpiji 3 kg yang berujung ricuh diduga di daerah Aceh Tengah. Warga tampak saling tolak menolak dan terjadi pemukulan.
Bahkan, salah seorang aparat yang mengenakan seragam diduga kepolisian, melepaskan tembakan ke udara, akan tetapi masa tidak juga diam. Disebutkan kericuhan itu terjadi di Pasar Paya Ilang, Kabupaten Aceh Tengah.
Menanggapi itu, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Aceh Tengah, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad Taufiq membantah. Ia menyatakan tidak ada kericuhan warga saat antrean elpiji di wilayah hukumnya. Kegiatan berjalan aman dan tertib.
Pernyataan itu menyikapi dugaan terjadi kericuhan yang terjadi di Pasar Paya Ilang, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah.
"Penyaluran gas elpiji di Kecamatan Kebayakan dan Kecamatan Pegasing berjalan aman dan tertib," kata Taufiq, saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (23/12/2025).
Dia mengatakan memang ada terlihat antrean panjang warga untuk mendapatkan elpiji. Namun, personel TNI dan Polri mengamankan jalannya kegiatan pendistribusian tersebut.
Bahkan, Taufiq mengaku telah mengkonfirmasi dua polsek terkait untuk memastikan video kericuhan yang diduga terjadi di Kabupaten Tengah tersebut.
"Sudah dua kapolsek kami konfirmasi, tidak ada kejadian seperti itu dan bukan di wilayah hukum Polres Aceh Tengah," ujarnya.
Diketahui Aceh Tengah merupakan daerah yang terisolir setelah dihantam banjir bandang dan longsor 26 November 2025. Akses yang terputus di sejumlah titik membuat warga banyak yang menempuh jalan berpuluh kilometer demi logistik ataupun menjual hasil panennya. Hal ini juga menyebabkan kelangkaan BBM dan elpiji di wilayah tersebut.
Pemkab Aceh Tengah sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Pertamina terkait distribusi LPG. Sebanyak 6.720 tabung LPG 3 kg akan dipasarkan di 12 titik pasar murah dan dikoordinir Dinas Perdagangan Aceh Tengah.