Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi mobil pasien virus corona. IDN Times/Muhammad Faiz Syafar

Tapanuli Tengah, IDN Times - Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berinisial YA (23) yang meninggal di RSUD Pirngadi Medan, Rabu (8/4) diketahui memiliki riwayat penyakit TB Paru.

Hal itu disampaikan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara melalui Direktur RSUD Pandan, Rikky Nelson Harahap. "Hasilnya akan diketahui melalui pemeriksaan di laboratorium," katanya, Rabu (8/4).

1. Hasil rapid test sebelumnya negatif

Petugas medis menunjukkan sampel darah saat rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Partai Golkar menyelenggarakan rapid test COVID-19 secara gratis bagi wartawan, kader, dan masyarakat guna memastikan kesehatan dan mengantisipasi penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Didik Setiawan

Menurut Rikky, sebelum di bawa ke RSU Pirngadi Medan, pasien juga diketahui telah menjalani pemeriksaan melalui rapid test.

Dari hasil tes cepat yang dilakukan itu, YA diketahui negatif terpapar virus COVID-19. "Untuk hasil rapid test dijumpai non reactive atau negatif," jelasnya.

"YA dirujuk ke RS Pirngadi Medan karena menunjukkan gejala COVID-19," tambahnya.

Diketahui, PDP asal Tapteng dirujuk dari RSUD Pandan. YA dibawa ke RSU Pringadi Medan pada Senin (6/4) malam. Dia dibawa dari ruang isolasi.

 

2. Sebelumnya punya riwayat perjalanan ke Malaysia

Pasien PDP di Tapteng diberangkatkan menuju RSU Pringadi Medan (IDN Times/Hendra Simanjuntak)

Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani menyebut, YA diketahui pernah melakukan perjalanan ke Malaysia. 

Dari sana, petugas medis langsung melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan pasien.

Saat itu, kata Bakhtiar statusnya ditetapkan menjadi ODP (Orang Dalam Pemantauan). 
Kesehatan pasien juga dipantau selama tujuh hari. Namun setelah 14 hari kesehatan pasien belum membaik dan mengalami batuk serta demam hingga 38 derajat celcius sehingga naik jadi PDP.

Bakhtiar mengaku, melihat kondisi yang dialami YA, kemudian pihak RSUD Pandan melakukan rujukan ke rumah sakit Pirngadi Medan. 

Pasien diberangkatkan sekira pukul 23.15 WIB dengan menggunakan ambulans oleh petugas medis yang dilengkapi dengan ADP (Alat Pelindung Diri).

3. Bakhtiar meminta masyarakat Tapteng kurangi aktivitas di luar rumah

Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani memberikan keterangan (Hendra Simanjuntak/IDN Times)

Dengan adanya pasien PDP di Tapteng, Bakhtiar meminta agar masyarakat diharapkan untuk tetap berada di rumah dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Kita berharap kepada masyarakat agar bersama-sama untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan cara mematuhi peraturan pemerintah. Mudah-mudahan kedepannya tidak ada lagi warga yang berstatus PDP di Tapteng," ucapnya.

Tidak itu saja, Bakhtiar juga meminta dengan adanya kabar duka itu, masyarakat tidak terpengaruh dengan berita hoaks tentang kematian YA.

Sebab, kata Bakhtiar hingga kini belum ada pihak yang bisa memastikan bahwa warganya itu positif mengidap virus COVID-19. "Mari kita sama-sama menunggu hasil pemeriksaan dari petugas medis di RSU Pringadi Medan," katanya.

Editorial Team