Medan, IDN Times – Korban bencana alam yang terjadi di Sumatra Utara mengalami peningkatan signifikan. Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, korban jiwa dalam peristiwa yang melanda 17 kabupaten/kota itu memakan korban 290 jiwa.
Dari perkembangan data, Selasa (2/12/2025) pukul 08.00 WIB, ada tiga daerah dengan korban meninggal dunia tertinggi. Tapanuli Tengah mencatatkan korban terbanyak dengan 86 Jiwa. Disusul Tapanui Selatan 79 jiwa dan Kota Sibolga 47 jiwa.
Sementara itu, sampai sekarang masih ada 154 orang yang belum ditemukan. Ada 85 orang di Tapanuli Tengah yang belum ditemukan. Disusul Tapsel 38 orang, Tapanuli Utara 17 orang , Sibolga 12 orang dan Humbanghasundutan 2 orang. Dari bencana ini tercatat ada 614 orang yang mengalami luka-luka.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya, meninjau langsung kondisi para pengungsi di GOR Pandan, Tapanuli Tengah. Dia menegaskan bahwa pemerintah kini memusatkan seluruh perhatian pada percepatan distribusi bantuan. Dia meminta distribusi difokuskan ke wilayah-wilayah yang hingga hari ini masih terisolasi akibat bencana.
Berbicara di Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Senin (1/12/2025), Prabowo menyebut kebutuhan paling mendesak adalah BBM dan pemulihan listrik, dua hal yang menjadi penopang utama operasional di lapangan.
“Kita sekarang prioritas bagaimana bisa segera kirim bantuan-bantuan yang mungkin diperlukan. Pertama, BBM yang sangat penting, listrik sebentar lagi saya kira bisa dibuka semuanya. BBM tadi yang dilaporin ke saya yang sangat penting, ada beberapa desa yang terisolasi, insyaallah kita bisa tembus,” kata Prabowo dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet.
Data itu juga mengungkap pada 135.267 Kepala keluarga (KK) dengan total 538.792 orang yang mengungsi. Ini disebabkan oleh rumah – rumah para korban yang terdampak bencana, baik longsor hingga banjir bandang.
