Medan, IDN Times- Proses evakuasi korban banjir dan longsor di Sumatra Utara terus dilakukan. Dari data terakhir yang di-update Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (6/12/2025) malam, saat ini korban meninggal dunia bertambah menjadi 329 jiwa.
Dari 329 jumlah korban yang meninggal, terbanyak ada di Tapanuli Tengah dengan 102 jiwa. Sementara Tapanuli Selatan tercatat 85 orang meninggal.
Untuk Kota Sibolga, ada 53 orang meninggal dan Tapanuli Utara 53 orang. Diketahui banjir juga sempat melanda Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. BNPB mencatat 12 orang meninggal di Medan, dan 17 orang di Deli Serdang.
Untuk kabupaten Langkat yang saat ini masih terendam banjir ada 11 yang meninggal dan 9 di Humbang Hasundutan.
Selain itu dari seluruh kabupaten/kota di Sumut, saat ini ada 82 yang masih dalam pencarian. Sementara jumlah korban terluka tercatat 647 orang. Banjir dan longsor yang terjadi menerjang 18 kabupaten/kota di Sumatra Utara. Sebanyak 2,4 ribu rumah rusak.
Wakil Gubernur Sumut Surya saat menerima kunjungan kerja Spesifik Komisi VIII dalam rangka pengawasan penanggulangan bencana, di Ruang Rapat Lantai II Kantor Gubernur Sumut, Sabtu (6/12/2025) mengatakan, saat ini tercatat 407.256 Kepala Keluarga (KK) terdampak dengan total 1,5 juta jiwa. Sebanyak 37.158 orang kini mengungsi,
Ia juga melaporkan sejumlah ruas jalan nasional juga terputus akibat longsor, termasuk jalur Tarutung–Sibolga dan kawasan perbatasan Tapsel–Tapteng (Batangtoru–Pandan).
Pemprov Sumut mendirikan Posko Bencana di Jalan AH Nasution sebagai pusat penerimaan bantuan, serta di Lanud Soewondo sebagai lokasi penyimpanan sementara sebelum didistribusikan ke daerah bencana.
“Semua wilayah dimonitor, dan daerah yang belum menerima bantuan segera diperintahkan untuk diprioritaskan,” ujar Surya.
