ilustrasi mahasiswa saat tes SNBT. (official.unila)
Ridar Hendri menjelaskan, terkait dengan mahasiswa yang mundur akibat UKT yang sebelumnya memberatkan, pihaknya akan memanggil kembali guna memberikan kesempatan.
"Terkait dengan mahasiswa yang mundur, akan dipanggil atau kami dihubungi lagi guna memberikan kesempatan kepada mereka untuk mendaftar ulang dengan UKT sesuai tarif baru yang telah diturunkan ini," jelasnya.
"Nantinya terserah mereka, apakah mau masuk lagi atau tidak. Setelah itu baru kami rekap berapa orang yang mendaftar ulang. Karena kan bisa saja mereka sudah masuk ke perguruan tinggi lain," sambungnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, tarif baru UKT yang sudah diturunkan berlaku untuk ketiga jalur seleksi mahasiswa masuk Universitas Riau. Yaitu SNBP, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan seleksi mandiri.
Universitas Riau sendiri memiliki 55 Program Studi (Prodi) Strata 1 (S1), sembilan Prodi Diploma 3 (D3), dan satu Prodi Diploma 4 (D4).
Untuk kelompok UKT di Universitas Riau, kembali menjadi enam, yakni UKT 1 sampai 6. Dimana sebelumnya, sempat diajukan 12 kelompok.
Kelompok UKT 1, UKT 2, dan UKT 3 untuk seluruh prodi, relatif sama, yakni masing-masing Rp500 ribu, Rp1 juta dan Rp2 juta. Sedangkan UKT 4 sampai dengan 6, bervariasi di setiap prodi. Hal tersebut tergantung besaran Biaya Kuliah Tunggal (BKT).
BKT merupakan biaya rata-rata yang diperlukan untuk penyelenggaraan pengajaran seorang mahasiswa selama satu semester di prodi tertentu.
Saat ini, secara teknis Universitas Riau sudah siap untuk dikomunikasikan kepada para mahasiswa baru, baik yang sudah mendaftar ulang sebelumnya, maupun yang belum sempat.
Rektor Universitas Riau Sri Indarti mengingatkan, agar seluruh pertanyaan menyangkut UKT, ditujukan kepada petugas resmi Universitas Riau.
"Jangan sampai masyarakat, khususnya mahasiswa baru, bertanya kepada pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan Universitas Riau. Kami sudah menyiapkan petugas verifikasi UKT di Lantai 3 Rektorat. Ini perlu saya tegaskan agar mahasiswa baru tidak sampai menjadi korban," jelasnya lagi mengingatkan.