Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251007_173152.jpg
Driver ojol mangkal di depan Unimed (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Gerombolan ojek online (ojol) tampak berkumpul di tiap gerbang Universitas Negeri Medan. Di sana mereka mangkal sekaligus mengantar-jemput customer yang mayoritas merupakan mahasiswa kampus hijau itu.

Mahasiswa yang diantar atau dijemput juga terpaksa harus berjalan kaki dari gerbang universitas menuju fakultasnya masing-masing. Sebab menurut pengakuan, driver ojol tidak diperbolehkan masuk ke dalam gerbang kampus.

M. Surip selaku Humas Unimed mengatakan bahwa ojol boleh masuk ke dalam kampus untuk antar makanan dan mahasiswa dengan syarat harus melepas atribut ojek online. Kok gitu ya?

1. Driver ojol ngaku tak boleh antar mahasiswa masuk ke dalam kampus

Gerbang 2 Unimed (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Irul (35) tampak suntuk menunggu di depan gerbang 2 Universitas Negeri Medan dekat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Bersama rekan-rekannya ia mengobrol dan berkelakar. Salah satunya mereka membicarakan customer yang tak dapat diantar sampai ke dalam.

"Susah lah kalau kami mau masuk. Bagi driver, agak susah memang ke dalam. Mahasiswa juga kadang keberatan," kata Irul kepada IDN Times, Selasa (7/10/2025).

Mereka yang bercokol di depan gerbang hanya bisa melihat mahasiswa masuk ke dalam. Sesekali mahasiswa tampak berlari, mungkin takut terlambat mengikuti jam pelajaran.

"Pernah ngantar mahasiswa, mereka telat dan terburu-buru lari. Kami juga telat menunggu. Imbasnya ke kami juga yang pernah kena cancel," lanjut Irul.

2. Driver heran, karena ojol boleh masuk asal mengantar makanan dan harus melepas semua atribut

Driver ojol mangkal di depan gerbang Unimed (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Irul mengernyitkan dahinya tanda heran. Sebab sesekali mereka justru dipersilakan masuk ke dalam jika mengantar makanan. Namun syaratnya harus melepaskan atribut ojol mereka.

"Saya pernah dilarang masuk sama satpam. Gak tahu saya alasannya. Tapi kalau antar makanan bisa masuk, ya, itu harus buka atribut. Mungkin gak dibolehin pimpinan. Di dalam pun kami gak ngetem, nyuri juga tidak," aku Irul.

Setiap hari Irul dan teman-temannya menunggu di depan gerbang Unimed. Ini dilakukan mereka sudah cukup lama.

"Dulu memang pernah ngetem dan sempat hilang sepeda motor. Mungkin karena kejadian itu. Kita gak tahu pelakunya siapa," bebernya.

3. Mahasiswa ngaku capek berjalan menuju fakultasnya karena hanya diantar sampai gerbang

Driver ojol mangkal di depan Unimed (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Seorang mahasiswa bernama Putri menjadi salah satu yang pernah berlari menuju kelasnya karena takut terlambat. Sebab ojol yang dipesannya hanya dapat mengantarkan sampai depan gerbang saja.

"Bikin telat kalau ojol gak boleh masuk ke kampus. Memang gak jauh, tapi makan waktu. Apalagi kalau kelas di lantai 2," cerita Putri.

Meskipun begitu, aturan dinilainya sangat baik. Terlebih kampusnya mengedepankan keamanan bagi mahasiswa.

"Sebenarnya dengan adanya aturan ini saya setuju juga. Mungkin dibuat aturan ini demi keamanan kampus. Tapi maunya, dibuat seperti pos khusus mereka, kayak Grab Point, gitu. Jadi bisa di situ titiknya. Mahasiswa juga gak terlalu jauh, capek kalau jauh kali (jalan)," pungkasnya.

4. Humas Unimed: Boleh masuk tetapi wajib lepas atribut

Gerbang Universitas Negeri Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

M. Surip selaku Humas Unimed mengatakan bahwa ojol masuk ke dalam kampus sebenarnya tidak pernah ada larangan. Hanya saja para driver tidak diperbolehkan mangkal di area kampus.

“Boleh sebenarnya, tidak aturan dilarang, hanya saja pernah terjadi ojol yang masuk itu parkir sembarangan. Makanya mulai dibatasi,” kata Surip.

Meskipun begitu, aturan baku disebut Surip akan segera dibicarakan. Hal ini agar tidak ada yang merasa dirugikan.

“Selama ini yang masuk tanpa atribut boleh-boleh saja, kok,” pungkas Surip.

Editorial Team