Warga menjalani Program Garansi yang dilaksanakan Sat Lantas Polres Pidie (Dokumentasi Sat Lantas Polres Pidie untuk IDN Times)
Dalam video tersebut, tampak seorang petugas kepolisian lalu lintas sedang merekam aksinya yang berbicara layaknya seorang pedagang di pasar. Di depannya, terdapat sebuah tenda milik kepolisian yang didatangi sejumlah warga. Diduga warga yang mendatangi tenda itu merupakan pelanggar lalu lintas.
Petugas itu lalu menyampaikan pilihan hukuman kepada pelanggar, minta ditindak langsung dengan bukti pelanggaran lalu lintas (tilang) atau divaksinasi Covid-19. Ia juga menjelaskan konsekuensi dari dua pilihan tersebut.
“Ayo Bapak Ibu sekalian, dipilih! Yang mau ditilang atau divakasinasi ya. Hari ini kita melaksanakan pogram Garansi yang melanggar tukar vaksinasi. Tapi, namun demikian, tidak ada paksaan. Bapak ibu boleh minta ditilang sama petugasnya. Tinggalkan kendaraan kemudian pergi ke pengadilan,” kata petugas kepolisian dalam video tersebut.
“Bayar denda diputusan pengadilan juga bisa berapa. Sekitar tiga ratus, empat ratus, lima ratus ribu. Namun demikian, bapak ibu bisa divaksin secara gratis. Hanya sepuluh detik saja, bapak ibu sudah bisa pulang membawa kendaraan dengan catatan tidak melanggar lagi,” ucapnya lagi.
Di unggahan video tersebut, juga dibubuhi keterangan. Berikut kutipan keterangan yang diunggah beserta video tersebut:
“Program "GARANSI" (Melanggar Tukar Vaksinasi) Satlantas Polres Pidie dianggap ampuh dalam mengajak masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi.
Dalam sekali giat, program Garansi mampu mendorong 200 pengendara kendaraan bermotor melaksanakan vaksinasi.
Ini semua dilakukan demi menciptakan herd imunnity di kabupaten pidie yang memiliki masyarakat kurang lebih sebanyak 340.000 jiwa.
Aksi "Garansi" langsung saya pimpin, dimana saya berbicara bak seperti "tukang obat" dipasar agar menarik para pelanggar untuk lebih tertarik divaksinasi dari pada ditilang (dengan catatan tidak mengulangi pelanggaran kembali).
Hal itu saya lakukan hingga mencuri perhatian dan Viral dikalangan masyarakat Aceh yang ramah dengan ala strategi marketing demikian.”