Medan, IDN Times - Tradisi sembahyang tebu yang selalu digelar dalam Hudaya etnis Tionghoa merupakan perayaan Imlek yang dilakukan kesembilan Imlek setiap tahunnya.
Jud Ang sebagai budayawan Tionghoa dan juga pakar metafisika muda Kota Medan menjelaskan makna dari tradisi sembahyang tebu yang sering dilakukan umat Buddha.
Menurutnya, dari tradisi ini menjadi tradisi rakyat tionghoa setiap tanggal 9 bulan pertama lunar (bulan) pada hari perayaan imlek ataupun chinese new year bagi suku Hokkien yang terpisah dan bersembunyi akibat peperangan.
"Mereka bersembunyi di hutan bambu sampai hari ke-9 karena mendengarkan keramaian dan ada petasan, mereka coba keluar, ternyata orang-orang sudah merdeka dan bersorak," ujarnya.