Logo NU (Nahdlatul Ulama) (Dok. NU)
Zainudin Arifin Pohan adalah tokoh etnis Mandailing yang ikut serta berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Beliau dikenal sebagai pemuda GP Ansor yang sangat terampil dalam berdakwah, berdebat dan berpidato, sehingga banyak menarik perhatian tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama.
Zainul Arifin menjadi representatif dari NU sebagai anggota Masyumi, serta ikut berperan dalam pembentukan pasukan semi militer Hizbullah selama masa pendudukan Jepang. Sebagai langkah antisipasi, saat itu Jepang mempercayai Arifin untuk membentuk laskar -laskar semi militer Hizbullah sekaligus ditunjuk sebagai panglimanya.
Saat terjadi Agresi Militer Belanda II, Arifin masuk dalam keanggotaan Komisariat Pemerintah Pusat (KPPD) yang merupakan bagian dari Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Zainul Arifin bertugas untuk melakukan peleburan badan-badan perjuangan guna melancarkan taktik gerilya.
Setelah segenap pasukan dilebur menjadi satu kekuatan yang kemudian dinamai Tentara Nasional Indonesia (TNI) Zainul dipercaya menjadi Sekretaris Pucuk Pimpinan TNI. Tiga jabatan menteri dijabat oleh tokoh-tokoh NU dengan Zainul Arifin sebagai salah satunya dan tercatat pertama kali dalam sejarah NU.
Itulah sejumlah tokoh etnis Mandailing yang berperan dalam setiap misi perjuangan bangsa Indonesia. Mari kita hargai perjuangan para tokoh yang sudah berjasa dengan mengenalnya.