Tangkap layer, kapal yang ditumpangi imigran Rohingya asal Myanmar ditarik KRI Parang-647 menuju Pelabuhan Krueng Geukueh di Kota Lhokseumawe, Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)
Sebelumnya diberitakan, satu unit kapal motor kayu mengangkut sejumlah imigran Rohingya asal Myanmar terlihat terombang-ambing di wilayah perairan laut Kabupaten Bireuen, Aceh, pada Minggu (26/12/2021). Kapal itu pertama kali ditemukan oleh nelayan setempat ketika melaut.
Kepal tersebut sebelumnya sempat tidak diberikan izin untuk dibawa ke daratan, akan tetapi belakangan, Pemerintah Indonesia mengambil keputusan untuk mendaratkan para pengungsi Rohingya yang masih berada tengah laut.
Langkah yang diambil atas nama kemanusiaan itu diputuskan melalui Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Armed Wijaya selaku Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) di Jakarta, Rabu (29/12/2021).
Menurut Armed, pengungsi asal Myanmar yang ada di kapal tersebut didominasi oleh perempuan dan anak-anak.
“Keputusan ini kita buat mempertimbangkan kondisi darurat yang dialami pengungsi di atas kapal tersebut,” ujarnya.