Tito Lantik Safrizal Jadi Pj Gubernur Aceh Gantikan Bustami

Banda Aceh, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian melantik Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Safrizal Zakaria Ali sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Aceh menggantikan Bustami Hamzah.
Pelantikan sekaligus pengambilan sumpah jabatan digelar di Gedung Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).
“Ini adalah kepercayaan yang diberikan presiden kepada pejabat yang baru dan tentu merupakan amanah dari Allah yang harus kita jalankan,” kata Tito.
1. Bustami diganti karena maju sebagai calon gubernur Aceh di Pilkada
Tito menyampaikan alasan pelantikan Safrizal sebagai pj gubernur menggantikan Bustami menyikapi surat pengunduran diri mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Aceh tersebut. Sebab Bustami akan mencalonkan diri sebagai peserta dalam Pilkada Aceh.
“Pelantikan Safrizal dilakukan menyusul surat pengunduran diri Bustami Hamzah, yang akan ikut sebagai salah satu calon gubernur dalam Pilkada di Aceh,” ujar Tito.
2. Menyukseskan PON Ke-21 jadi tugas utama Safrizal
Sementara itu, Tito mengingatkan kepada Safrizal bahwa dalam waktu dekat akan ada Pekan Olahraga Nasional (PON) yang dilaksanakan di Aceh dan Sumatra Utara (Sumut). Tugas pertama Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri itu adalah menyukseskan PON.
“Saya mencari calon yang kriterianya untuk Aceh yang paling utama adalah mampu running pelaksanaan PON. Waktu sangat mepet, bisa kita bayangkan penjabat baru harus tahu Aceh dan bisa membangun komunikasi yang baik dengan semua stakeholder di Aceh,” kata Tito.
Selain PON, Tito juga berpesan agar Safrizal mengurusi persoalan Pilkada, putra asal Kabupaten Aceh Besar tersebut bisa memastikan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Aceh berjalan dengan aman dan damai.
Sebab, tegas Mendagri, pilkada aman dan damai adalah hal yang wajib terlaksana. Ditambah lagi Aceh sebagai wilayah yang pernah merasakan pahitnya konflik.
“Apalagi di tengah polarisasi masyarakat. Pemilu itu membelah masyarakat dan melegalisasi atas nama demokrasi. ini yang perlu dikelola yaitu potensi konflik ini tidak boleh meledak,” ucap Tito.
Dengan pengalaman Safrizal di kemendagri, Tito yakin jika pelaksanaan PON dan Pilkada di Aceh akan berjalan damai dan sukses.
3. Alasan memilih Safrizal menjadi Pj Gubernur Aceh
Tidak hanya mengenai PON dan Pilkada, Tito juga menyampaikan alasan ia menunjuk Safrizal sebagai pj gubernur. Safrizal dinilai sebagai orang yang mengerti Aceh dan permasalahan pesta olahraga empat tahunan.
“Beliau bukan orang baru yang tiba-tiba masuk. Beliau bisa mengakselerasi hal-hal yang belum tuntas seperti pembangunan venue,” kata Tito.
“Jujur saya nggak punya pilihan lain selain Pak Safrizal. Beliau putra Aceh yang mengenal semua tentang kondisi Aceh, dan beliau juga Dirjen Administrasi Kewilayahan Kemendagri yang mengikuti perkembangan PON,” imbuh mantan Kapolri itu.