Tampil sebagai pembicara ketiga, Dr. Muhammad Yafiz, M.Ag berbicara Mengapa kita harus Go Digital? Yang pertama karena Efisiensi, digital membuat kita lebih hemat waktu dan biaya. Yang kedua perubahan perilaku, dimana kita cenderung melakukan kegiatan secara digital, mencari informasi hingga pemenuhan kebutuhan dan yang terakhir yaitu peningkatan kebutuhan.
Penyebab plagiarisme pada konten di media sosial yaitu karena rendahnya tingkat self efficacy yang menyebabkan tingginya tingkat plagiat di media sosial terutama pada konten media sosial. Perlunya membangun etika dalam menghormati hak cipta. Etika komunikasi di media sosial yaitu tidak menggunakan kata kasar, tidak memposting artikel atau status hoax, tidak mengcopy paste artikel atau gambar yang mempunyai hak cipta, memberikan komentar yang relevan, dll.
Pembicara keempat, Nurul Fauziah, S.Pd. I berkata Hak kekayaan Intelektual terbagi menjadi dua yaitu hak cipta dan hak kekayaan Industri. Dalam hak cipta terbagi menjadi dua yaitu hak moral dan hak ekonomi. Hak cipta merupakan kekayaan intelektual di bidang pengetahuan seni dan sastra yang mempunyai peranan strategis dalam mendukung pembangunan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.
Pelanggaran hak cipta pertama kali yaitu bajak kaset yaitu hak cipta di rumah digital. Akibat dari pelanggaran hak cipta yaitu Negara rugi, karena unsur HAK merupakan salah satu sumber devisa negara, konsumen rugi, karena tidak dapat produk yang berkualitas, dan creator enggan berkarya lagi.
Fikri Haikal bercerita di era digital ini, walaupun bukan public figure namun kita tetap bisa dikenal banyak dikenal meski tidak muncul tv, namun dengan platform youtube, Instagram dan media sosial lainnya, semua balik lagi kepada niat dari diri kita masing-masing. Jangan latah, kenali diri kita sendiri, dengan potensi yang kita miliki. Di Tahun 2021 ini bukan lagi kita berkompetisi melainkan berkolaborasi. Jangan takut untuk mencoba. Untuk memulai sesuatu maka harus ada niat. Sekecil apapun yang kita lakukan jadilah pelaku jangan hanya terus menjadi penikmat.