Warga Tembesi Tower saat menerjang banjir di perumahan mereka beberapa waktu lalu (IDN Times/Istimewa)
Salah satu warga Tembesi Tower, Jamiaat, menyampaikan kekecewaannya terhadap lambannya penanganan dari pemerintah. Menurutnya, meski warga rutin membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) setiap tahun, mereka masih dianggap sebagai penghuni kawasan permukiman liar (ruli).
"Kami bayar PBB setiap tahun, tapi pemerintah bilang kami ini ruli. Apakah ada ruli yang bayar PBB?" keluh Jamiaat.
Jamiaat juga mengungkapkan, pihak kelurahan sering mengunjungi lokasi Tembesi Tower saat banjir terjadi, tetapi sampai saat inu belum ada solusi konkret yang diberikan.
Ia menambahkan, perusahaan yang mengelola kawasan industri PT Tanjung Piayu Makmur, pernah meminta warga menjual rumah mereka, namun mayoritas warga menolak karena tidak ingin direlokasi.
"Banjir ini bukan hanya karena hujan, tapi juga disebabkan oleh saluran pembuangan air dari kawasan perusahaan yang mengarah ke pemukiman warga. Itu salah satu penyebab besar banjir di sini," ujarnya.
Situasi yang terus berulang ini memperburuk kondisi kehidupan warga. Mereka merasa semakin tertekan dengan masalah banjir yang tak kunjung diatasi. Warga berharap pemerintah dan pihak berwenang segera mengambil tindakan yang nyata.
"Kami berharap pemerintah dan pihak berwenang segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi banjir dan memberikan solusi yang adil bagi warga Tembesi Tower," tutup Jamiaat.