Tim drumband putra Sumatra Utara melakukan pemanasan sebelum bertanding pada nomor Lomba Berbaris Jarak Pendek (LBJP) 400 meter di ajang Pekan PON XXI Aceh-Sumut di Sport Centre, Deliserdang, Sumatra Utara, Minggu (7/9/2024). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Selama 18 bulan, pelatih fokus membentuk fisik para atlet Drumband Sumut. "Di drumband ini harus mengutamakan fisik dan kekompakan. Karena di situ mereka harus bermain musik dan fisiknya harus kuat," jelasnya.
Novi menjelaskan, Drumband merupakan olahraga yang menggunakan semua bagian organ tubuh. Bahkan, setiap atlet drumband juga harus dituntut memiliki kecerdasan berpikir. Selain fisik, lanjutnya, drumband harus menggunakan semua bagian tubuhnya. Dari otak yang berpikir bagaimana kita bisa memikirkan keselarasan musik dengan langkah.
“Mata yang harus melihat barisannya. Kemudian telinga yang mendengar irama, tangan otomatis, karena diperlukan otot digunakan untuk memegang alat, kaki harus menopang tubuh," jelasnya.
Bagi Novi, kekuatan fisik merupakan faktor dasar yang harus dimiliki setiap atlet drumband. Ia mencontohkan, 1 alat tiup jenis Tuba yang digunakan atlet memiliki berat hampir 10 Kg.
"Alhamdulillah, anak-anak udah terbiasa mengangkat alat, misalnya alat perkusi, itu senar beratnya 5 Kg, Tom-tom 8 Kg. Kemudian, alat tiup Tuba bisa sampai 10 Kg, itulah yang harus diangkat sembari menyelaraskan gerakan dan irama musik," katanya.