Tim Sumut Sabet Medali Emas Keempat dari Cabor Drumband PON 2024

Deli Serdang, IDN Times – Tim Sumatra Utara patut bangga dengan performa tim drumband yang dikirim ke ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Tim asuhan Novi Hardianto menyabet empat medali emas dari beberapa nomor lomba.
Teranyar, tim drumband Sumut membukukan emas pada nomor Lomba Berbaris Jarak Pendek 600 meter campuran, Minggu (8/9/2024).
1. Sumut ungguli Aceh dan Jabar

Dalam nomor lomba LBJP 600 meter, Sumut mengungguli Aceh dan Jawa Barat. Kontigen Sumut menyabet emas dengan perolehan nilai sebesar 926, 46. Sedangkan medali perak dari nomor ini diraih Aceh dengan nilai 925.34. Jawa Barat meraih perunggu setelah mendapat nilai 925.32.
Dengan tambahan satu emas ini, maka Tim Drumband Sumut telah menyumbangkan empat medali emas dan satu medali perak bagi kontingen Sumut pada PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Ketiga medali emas sebelumnya diraih dari nomor LBJP 400 meter putri, LBJP 600 meter putra, dan LBJP 600 meter putri. Sedangkan satu medali perak dari nomor LBJP 400 meter putra.
2. Sumut targetkan bisa dapat tujuh emas

Dalam Cabor drumband, Sumut menargetkan tujuh emas dari 17 nomor lomba. Tim Sumut masih punya peluang besar menambah medali.
Pelatih Kontingen Drumband Sumut, Novi Hardianto saat ditemui mengatakan jika hasil ini didapat berkat persiapan tim tersebut sudah dibentuk selama 18 bulan.
"Untuk PON tahun ini Alhamdulillah PDBI Sumut mempercayakan saya sebagai pelatih. Kami sudah membentuk tim ini sekitar 1,6 tahun lamanya," kata Novi saat ditemui di Stadion Madya Atletik Sumut, Minggu, (8/9/2024).
3. Latihan fisik menjadi kunci penting tim Sumut

Selama 18 bulan, pelatih fokus membentuk fisik para atlet Drumband Sumut. "Di drumband ini harus mengutamakan fisik dan kekompakan. Karena di situ mereka harus bermain musik dan fisiknya harus kuat," jelasnya.
Novi menjelaskan, Drumband merupakan olahraga yang menggunakan semua bagian organ tubuh. Bahkan, setiap atlet drumband juga harus dituntut memiliki kecerdasan berpikir. Selain fisik, lanjutnya, drumband harus menggunakan semua bagian tubuhnya. Dari otak yang berpikir bagaimana kita bisa memikirkan keselarasan musik dengan langkah.
“Mata yang harus melihat barisannya. Kemudian telinga yang mendengar irama, tangan otomatis, karena diperlukan otot digunakan untuk memegang alat, kaki harus menopang tubuh," jelasnya.
Bagi Novi, kekuatan fisik merupakan faktor dasar yang harus dimiliki setiap atlet drumband. Ia mencontohkan, 1 alat tiup jenis Tuba yang digunakan atlet memiliki berat hampir 10 Kg.
"Alhamdulillah, anak-anak udah terbiasa mengangkat alat, misalnya alat perkusi, itu senar beratnya 5 Kg, Tom-tom 8 Kg. Kemudian, alat tiup Tuba bisa sampai 10 Kg, itulah yang harus diangkat sembari menyelaraskan gerakan dan irama musik," katanya.