Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal National Library of Medicine tahun 2017 berjudul “Gender Is A Risk Factor in Patients with Gastroesophageal Reflux Disease” membuktikan bahwa GERD (Gastroesophageal reflux disease) atau yang dikenal sebagai penyakit asam lambung lebih banyak dialami wanita daripada pria. Penemuan ini dikaitkan dengan hormon wanita dan hiatal hernia, yaitu kondisi lambung menonjol ke dalam rongga dada melalui diafragma, serta akibat hormon kehamilan.
Fakta lainnya mengungkapkan, berdasarkan laporan dalam Journal Watch yang dipublikasikan tahun 2006 berjudul “Gerd in Women” bahwa wanita yang menderita GERD lebih cenderung menderita penyakit non-erosif, yaitu tidak mengikis lapisan lambung. Sementara pria lebih cenderung menderita esofagitis erosif, yaitu radang atau iritasi dinding esofagus (kerongkongan) dan mengenai hal ini beberapa dokter berpendapat bahwa ini disebabkan oleh perbedaan sensitivitas gejala atau pola perilaku mencari pelayanan kesehatan.
Terlepas dari semua itu, tahukah kamu bahwa GERD menyebabkan penurunan kualitas hidup penderitanya yang berdampak negatif pada produktivitas.