Simalungun, IDN Times - Kolang-kaling merupakan biji buah pohon aren menjadi salah satu camilan ciri khas yang disajikan tuan rumah pada tamu yang datang pada saat Ramadan dan Hari raya Idul Fitri. Kolang-kaling sangat mudah ditemukan bukan saja di pasar tradisional tetapi juga di pasar modern dalam kemasan lebih menarik.
Melihat tingginya permintaan saat bulan puasa, nilai kolang-kaling di tingkat petani cenderung naik. Hal itu disampaikan Linda Pangaribuan, salah seorang yang mengelola kolang-kaling, di Nagori Simanting Panei Dame, Kecamatan Panei Tongah, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara
Kolang-kaling berasal dari biji buah pohon Aren sebenarnya banyak didatangkan dari wilayah Simalungun dan sekitarnya. Proses pembuatan kolang-kaling terbilang sangat sederhana. Namun butuh waktu sekitar dua minggu agar kolang-kaling dapat dinikmati.