Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi penumpang di dalam pesawat kelas bisnis (vecteezy.com/armmypicca)

Medan, IDN Times - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI Sumatera Utara Denny S Wardhana menyebutkan bahwa, okupansi hotel di Sumut mencapai 80 persen untuk momen Natal. Hal ini sesuai dengan target di wilayah Sumut.

Okupansi adalah tingkat kepadatan atau keterisian suatu bangunan atau ruangan.

“Okupansi 80 persen pada saat Natal, kalau di Tahun Baru belum tahu. Karena rata-rata udah banyak hotel berbintang itu buat acara. Untuk di Natalnya saja sudah 80 persen,” katanya.

Sebelumnya, Pemerintah menurunkan tarif penerbangan domestik ke berbagai tujuan di Indonesia mulai pertengahan Desember hingga awal Januari 2025, selama libur Natal dan Tahun Baru sebesar 10 persen. Sehingga, meningkatkan jumlah penumpang yang akan berlibur di akhir tahun. Kenaikan jumlah orang yang bergerak selama libur akhir tahun ini berimbas pada jumlah orang yang mendatangi sebuah wilayah.

1. Harga tiket penerbangan domestik berdampak pada hotel di Sumut

Pesawat-pesawat Air Koryo di Bandara Internasional Pyongyang Sunan. (commons.wikimedia.org/calflier001)

Menurutnya, harga tiket penerbangan domestik di Indonesia berdampak pada hotel khususnya diwilayah Sumatera Utara.

“Yang saya dapat info, penerbangan penuh. Terisinya 80 persen tapi kembali lagi kalau saya melihatnya untuk didaerah Sumut khususnya Medan kalau dari daerah Jakarta atau keterisian untuk pulang ke Medan ya mungkin bisa tapi kan lari pulang ke kampung bukan ke Kota Medan," jelasnya.

"Bisa mencapai keterisian 80 persen untuk di Natal. Tinggal saya bisa melihat pada tanggal 26 baru dapat informasi keterisian ya di hotel di Sumut," kata Denny.

2. Fenomena cuaca di Medan tidak terlalu berpengaruh

Editorial Team

Tonton lebih seru di