Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Medan, IDN Times – Gempa bumi kembali menerjang kawasan Kabupaten Tapanuli Utara, Kamis (6/10/2022). Gempa mengguncang kawasan itu pada pukul 15.30 WIB.

Kepala BBMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho menjelaskan bahwa gempa bumi ini, episenter terletak pada koordinat 2.09 LU dan 98.92 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 9 km Barat Laut, Tapanuli Utara, pada kedalaman 2 km.

1. Gempa terasa kuat, masyarakat berhamburan keluar

Ilustrasi gempa bumi (IDN Times/Sukma Shakti)

Belum lama gempa berkekuatan 5,8 SR mengguncang kawasan itu. Masyarakat masih ingat betul bagaimana gempa itu.

Gempa hari ini tercatat berkekuatan 4,5 SR. Laporan yang dihimpun, guncangan gempa membuat masyarakat berhamburan ke luar rumah.

"Gempa ini masih termasuk dalam rangkaian gempa susulan dari gempa utama Tapanuli Utara M 5,8 tanggal 1 Oktober 2022 pukul 02:28:41 WIB," sebut Hendro.

2. Getaran dirasakan hingga Sibolga

Ilustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)

BBMKG menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi disebabkan oleh aktivitas Sesar Sumatera pada Segmen Renun.

“Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan sangat dirasakan masyarakat di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Silangit, Sipahutar, Siborong-borong, Pagaran, Kota Sibolga, hingga Kabupaten Toba dan Kabupaten Humbang Hasundutan,” ungkapnya.

3. Warga diimbau tetap waspada

Ilustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Gempa ini masih termasuk dalam rangkaian gempa susulan dari gempa utama Tapanuli Utara M 5,8 tanggal 1 Oktober 2022 dini hari. Gempa itu merusak  lebih dari seribu bangunan.

Hendro mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Dia juga mengimbau agar warga tetap selalu waspada.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," tutur Hendro.

Editorial Team