Bupati Tapanuli Selatan Dolly Pasaribu (kanan) da Wakil Bupati Tapanuli Selatan Rasyid Assaf Dongoran (Kiri) (Dok. IDN Times)
Kedua, dibutuhkan pengembangan wilayah Sipirok yang selama ini hanya terkesan ‘Pasar Sipirok Semata’. Di masa depan Pasar Sipirok akan menjadi kota legenda yang ramah budaya dan modern, misalkan kita fokus kan untuk pariwisata berbudaya seni san kuliner .
Dalam Konteks Pengembangan wilayah ekonomi perkotaan maka kedepan mendesak dikembangkan wilayah Sipirok sebagai segi 5 ekonomi , misalkan dari Pasar Sipirok ke Bunga bondar Arse dan dibuka jalan lebar menbus ke Tabusira dan berbelok lagi ke arah Markas Brimob , kemudian kembali ke Pasar Sipirok.
Segi 5 wilayah pengembangan ekonomi perkotaan ini merupakan ruang wilayah ekonomi baru yang ramah lingkungan , dibutuhkan pelebaran jalan-jalan dan perlindungan sungai sungai, pada gilirannya arah pertumbuhan ekonomi pemukiman perumahan rakyat, perkantoran swasta, Gedung-gedung pendidikan, pasar industri kecil dan terminal perdagangan dan penumpang dari Pasar Sipirok ke Terminal Tabusira dan Ke Terminal Gunung Tua (Kabupaten Tetangga).
Sehingga pengembangan kota 10-20 tahun kedepan akan terus menjauh dari Cagar Alam Dolok Sibual Buali yang kebetulan juga sebagai gunung aktif volkanik. Pada masa depan kawasan sekitaran Sibual Buali tetap lestari sebagai hutan dan perkebunan rakyat, hilangnya desakan kebutuhan ruang tinggal masyarakat ke arah gunung Sibual buali .
"Nah, jika 5 segi ini terjadi maka berpengaruh positif pada kecamatan Angkola timur dan Angkola Selatan, sebagai buffer Ruang Ekonomi Perkotaan Sipirok dan Ruang Ekonomi Perkotaan Batangtoru. Dan paling penting kemudian jarak tempuh antara kota sipirok ke Bandara Aek Godang hanya lah 30 menit saja, ini Kebutuhan pembangunan masa depan ini , akan berdampak pada putaran ekonomi yang baik, sebagai kabupaten produksi dan berkinerja, bukan mengandalkan putaran ekonomi konsumtif semata,” terangnya.