tersangka Azis juga menangis saat salami tangan istri Hakim Khamozaro (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Tangis Azis menetes saat menyalami Khamozaro. Mulutnya berkali-kali melantunkan kata "maaf" dan mengaku khilaf.
"Salah saya Pak. Khilaf juga Azis pak sebagai manusia. Minta maaf ya Pak/Bu," ujar Azis berderai air mata. Tubuhnya dipeluk baju tahanan berwarna oranye dan kedua tangannya rapi diborgol.
Saat ditanya oleh Khamozaro soal apakah ada sikap dari keluarganya yang salah, Azis hanya terdiam. Lalu pria berambut gondrong itu mengatakan sakit hati dan mengungkit kejadian tempo silam.
"Kemarin itu kan Bapak janji sama saya, nanti nikah bakal modalin, nanti bantu Azis," ujarnya dengan suara lirih. Janji tersebutlah yang malatarbelakangi Azis berani melakukan aksi nekat dengan membakar rumah mantan bosnya.
Selain Azis, tersangka bernama Halomoan Panjaitan juga meminta maaf langsung kepada Khamozaro dan istrinya. Pria berumur 52 tahun itu juga tampak berderai air mata.
"Saya sudah bilang ke Azis jangan kau lakukan, tapi dilakukannya Pak. Bapak Ibu orang baik. Saya sudah peringati Azis, saya sudah larang di. Minta maaf ya Pak/Bu. Bantu saya," ujar halomoan.