Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251121_120042.jpg
Foto Reza Fahlevi semasa hidupnya (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Intinya sih...

  • Reza dan Jakup diculik dan dianiaya oleh sekelompok orang di rumah mereka di Desa Namo Bintang, Pancurbatu.

  • Keluarga Reza mendapat kabar setelah penculikan bahwa tubuh Reza penuh luka sayatan pisau dan meninggal di rumah sakit.

  • Kepala Dusun menemukan kedua korban di kebun ubi dengan kondisi berdarah dan kaki terikat setelah mencari mereka sampai ke dusun VII.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Deli Serdang, IDN Times - Dua warga di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancurbatu meninggal dunia diduga usai diculik dan dianiaya sekelompok orang, Sabtu (15/11/2025). Para pelaku menjemput paksa dari rumah korban lalu dibawa ke satu tempat sunyi tepatnya kebun ubi.

Di sanalah para pelaku mencoba menghabisi nyawa korban diduga menggunakan senjata tajam sampai batang ubi. Korban yang dianiaya karena dituduh telah mencuri itu pada akhirnya meregang nyawa di rumah sakit beberapa jam setelahnya.

1. Reza dijemput paksa oleh 4 pria dari rumahnya, istri dan orang tua berteriak mencoba menghadang

Adiba selaku istri dari Reza Fahlevi (IDN Times/Eko Agus Herianto)

2 korban tersebut masing-masing bernama Reza Fahlevi (30 tahun) dan Jakup (17 tahun). IDN Times mengunjungi rumah duka yang berada di Dusun II Desa Namo Bintang tersebut. Tampak sudah ramai keluarga yang datang mencoba menegarkan keluarga Reza.

Adiba Asma (29 tahun) selaku istri Reza tak urung menceritakan saat suaminya dijemput paksa sekelompok orang. Pagi hari usai subuh, mereka terbangun setelah mendengar ketukan pintu keras.

"Jam 6 pagi suami saya keluar dari kamar dan membuka pintu tersebut. Dia keluar ke depan rumah dan melihat tersangka sudah di depan rumah menunggunya dan 3 orang temannya. Para pelaku lalu menaikkan suami saya di atas motor dijepit, satu di depan, satu di belakang. Lalu ada 2 orang lainnya yang berbengan baik motor. Total mereka yang menjemput suami saya ada 4 orang. Mereka pergi begitu saja," ungkap Adiba, Jumat (21/11/2025).

Adiba sempat berteriak dan bertanya akan dibawa ke mana suaminya. Namun salah satu pelaku berinisial AG mengatakan agar Adiba di rumah saja dan ia berjanji tak menyakiti suaminya.

"Setelah itu, saya dan mertua minjam motor tetangga berusaha mengejar suami saya, tapi tidak dapat. Saya lalu pergi ke rumah yang membawa suami saya, karena kami kenal juga. Ternyata tidak ada. 1 jam atau 2 jam kemudian, Kepala Dusun menelepon saya bahwasannya suami saya sudah di rumah sakit, keadaannya tidak memungkinkan lagi," lanjutnya.

2. Keluarga mendapat kabar beberapa jam setelah penculikan, tubuh Reza penuh luka sayatan pisau

Foto Reza Fahlevi semasa hidupnya (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Korban yang bernama Reza saban hari merupakan seorang juru masak di cafe yang berada di Universitas Sumatera Utara (USU). Sudah 3 tahun lebih ia bekerja di sana. Bahkan sebelum diculik pun Reza hendak berangkat bekerja.

"Suami saya meninggal di rumah sakit. Lukanya ada di tangan, muka, kakinya ada bolong. Bolongannya sangat dalam. Sementara bagian mukanya ada sayat-sayatan pisau. Tangannya pun ada sayat-sayatan," ujar Adiba meluruhkan air matanya.

Lebih lanjut ia menceritakan bahwa Reza sudah difitnah sebagai pelaku bongkar rumah bersama Jakup. Mereka dituduh mencuri uang senilai Rp2,3 juta dan ponsel di salah satu rumah yang menganiaya mereka sampai meninggal dunia.

"Waktu dijemput suami saya, dia tak ada berontak. Dia kan orangnya kalau memang dia betul, dia berani keluar. Jadi ikut saja. 12 tahun saya menikah sama dia, saya tahu karakter dia seperti apa. Saya tahu, kalau dia betul, dia berani orangnya. Bahkan sebelum meninggal, di rumah sakit dia bilang sama kadus kalau dia sudah dituduh dan difitnah," pungkasnya.

3. Kepala Dusun temukan kedua korban di kebun ubi, kondisi berdarah dan kaki terikat

Harpitra selaku Kepala Dusun 2 Desa Namo Bintang (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sementara itu, Kepala Dusun II yang juga merupakan sepupu Reza membenarkan peristiwa penculikan dan penganiayaan itu. Bahkan ia yang menjemput kedua korban yang sudah sekarat di kebun ubi.

"Kami cari mereka sampai jalan Jamin Ginting, jalan Delitua, lalu kami jumpa sama warga. Dia mengatakan bahwa korban dibawa ke kebun ubi dusun VII. Sampai ke sana, kami dapati para korban Jakup dan Reza sudah tergeletak di tanah. Ada beberapa orang juga di situ yang mungkin juga para pelaku," jelas Harpitra.

Kedua korban dalam kondisi berdarah di sekujur tubuhnya. Bahkan darah mereka juga sidah tercampur besek tanah di kebun ubi.

"Saya juga melihat Jakup dalam kondisi kaki terikat. Sementara Reza saat itu masih sadaekan diri. Reza bilang kalau dia tidak ada ikut mencuri dan hanya difitnah," pungkas Harpitra.

Editorial Team