Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Takeda dan Kemenkes Kampanyekan Cegah DBD dengan 3M Plus dan Vaksin

PT Takeda Innovative Medicines bersama Kementerian Kesehatan RI menggelar kampanye "Langkah Bersama Cegah DBD" di Medan 29 November-1 Desember (dok.istimewa)
PT Takeda Innovative Medicines bersama Kementerian Kesehatan RI menggelar kampanye "Langkah Bersama Cegah DBD" di Medan 29 November-1 Desember (dok.istimewa)

Medan, IDN Times- Memasuki musim hujan, ancaman demam berdarah dengue (DBD) kembali meningkat. Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat hingga minggu ke-46 tahun 2024 terdapat 218.356 kasus dengue dengan 1.259 kematian. Sumatra Utara menjadi salah satu wilayah dengan kasus tertinggi, mencatatkan 7.761 kasus dan 52 kematian.

Menghadapi lonjakan ini, PT Takeda Innovative Medicines bersama Kementerian Kesehatan RI, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya menggelar kampanye "Langkah Bersama Cegah DBD" di Medan pada 29 November - 1 Desember 2024. Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan melalui edukasi 3M Plus dan vaksinasi DBD.

1. Hingga akhir November, terdapat peningkatan kasus dengue hingga 2 kali lipat dibanding tahun lalu

PT Takeda Innovative Medicines bersama Kementerian Kesehatan RI menggelar kampanye "Langkah Bersama Cegah DBD" di Medan 29 November-1 Desember (dok.istimewa)
PT Takeda Innovative Medicines bersama Kementerian Kesehatan RI menggelar kampanye "Langkah Bersama Cegah DBD" di Medan 29 November-1 Desember (dok.istimewa)

Musim hujan tahun ini tiba lebih awal dengan puncaknya di Sumatera Utara pada November-Desember 2024. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Muhammad Faisal Hasrimy menyebutkan bahwa curah hujan tinggi mempercepat perkembangan nyamuk Aedes aegypti. Pada tahun 2024, hingga akhir November, terdapat peningkatan kasus dengue hingga dua kali lipat dibanding tahun lalu.

"Kerja sama pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat sangat penting untuk menekan kasus ini. Masyarakat harus konsisten menerapkan 3M Plus, seperti membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, mendaur ulang barang bekas, serta melakukan pencegahan tambahan seperti vaksinasi," ujarnya.

2. Pentingnya vaksinasi untuk perlindungan di usia rentan

PT Takeda Innovative Medicines bersama Kementerian Kesehatan RI menggelar kampanye "Langkah Bersama Cegah DBD" di Medan 29 November-1 Desember (dok.istimewa)
PT Takeda Innovative Medicines bersama Kementerian Kesehatan RI menggelar kampanye "Langkah Bersama Cegah DBD" di Medan 29 November-1 Desember (dok.istimewa)

Direktur P2PM Kementerian Kesehatan RI, dr. Ina Agustina Isturini, MKM., menekankan pentingnya pendekatan komprehensif, termasuk vaksinasi. "Indonesia menargetkan nol kematian akibat dengue pada 2030. Selain 3M Plus, vaksinasi menjadi perlindungan tambahan yang penting, khususnya bagi kelompok usia rentan," ujarnya.

Sejalan dengan hal ini, dr. Dewi Sari mengingatkan bahwa dengue dapat menyerang lebih dari sekali karena virusnya memiliki empat serotipe.  Infeksi berulang berisiko lebih berat. Oleh karena itu, perlindungan menyeluruh untuk keluarga, mulai dari 3M Plus hingga vaksinasi, sangat diperlukan.

“Perlindungan keluarga yang komprehensif adalah langkah utama untuk menciptakan komunitas yang lebih kuat dan aman dari dengue. Selain pentingnya menerapkan 3M Plus, metode pencegahan inovatif seperti vaksinasi dapat memberikan tambahan perlindungan kepada keluarga. Hal ini tidak hanya penting bagi anak-anak, tetapi juga seluruh anggota keluarga," kata Dewi.

Saat ini vaksinasi dengue telah direkomendasikan penggunaannya oleh asosiasi medis seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bagi anak usia 6-18 tahun oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bagi usia 19-45 tahun, dan Perhimpunan Dokter Okupasi Indonesia (PERDOKI) bagi para pekerja di daerah endemik atau bepergian ke daerah endemik.

Namun demikian, vaksinasi perlu diberikan secara lengkap atau, untuk anak-anak, mengikuti pedoman vaksinasi yang dikeluarkan IDAI untuk memberikan perlindungan yang optimal.

3. Perlu kolaborasi swasta dan pemerintah

Presiden Direktur PT Takeda, Andreas Gutknecht saat kampanye langkah mencegah DBD (dok.istimewa)
Presiden Direktur PT Takeda, Andreas Gutknecht saat kampanye langkah mencegah DBD (dok.istimewa)

Presiden Direktur PT Takeda, Andreas Gutknecht, menegaskan komitmennya dalam memerangi dengue di Indonesia. Untuk itu perlu kolaborasi, tidak hanya pemerintah, namun juga swasta. 

“Dengue menimbulkan beban yang besar, baik bagi pasien, keluargavmereka, maupun negara. Setiap jiwa yang menjadi korban adalah sebuah tragedi yang seharusnya
dapat dicegah, dan setiap kasus adalah pengingat bahwa kita harus berbuat lebih banyak. Langkah
Bersama Cegah DBD adalah sebuah panggilan bagi kita semua untuk bertanggung jawab, proaktif, dan
bersatu dalam memerangi dengue," kata Andreas.

Menurutnya yang perlu dilakukan saat ini adalah meningkatkan kesadaran, mengedukasi diri sendiri dan orang lain, serta memperkuat upaya pengendalian nyamuk melalui langkah 3M Plus. Selain itu, masyarakat juga perlu mempertimbangkan metode pencegahan yang inovatif yang telah direkomendasikan oleh para ahli medis untuk anak-anak maupun orang dewasa.

“Di Takeda, kami berkomitmen untuk menjadi mitra jangka panjang dalam memerangi dengue. Komitmen kami tidak hanya mencakup perluasan akses terhadap obat-obatan dan vaksin inovatif, tetapi juga melibatkan kerja sama aktif dengan berbagai pihak untuk mengembangkan pendekatan komprehensif dalam pencegahan dengue. Mari kita ambil langkah bersama, memastikan bahwa tindakan kita hari ini akan menciptakan hari esok yang lebih aman dari dengue dan lebih sehat bagi semua orang di Medan dan Indonesia,” tutup Andreas.

Sebagai bagian dari kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD, acara ini menghadirkan berbagai kegiatan edukasi, lomba kreatif, serta sesi diskusi dengan tenaga medis. Publik figur seperti Indra Jegel turut hadir untuk berbagi pengalaman dan mengajak masyarakat berperan aktif dalam pencegahan dengue.

 “Sebagai seseorang yang juga memiliki keluarga, saya dapat merasakan bagaimana dengue tidak hanya memengaruhi kesehatan pasien tetapi juga berdampak besar pada keluarga
mereka—baik secara fisik, emosional, maupun finansial. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, dan tidak ada yang ingin melihat orang yang mereka cintai menderita karena dengue. Terutama di musim hujan seperti sekarang ini, kita semua harus lebih waspada. Kita harus mengambil langkah pencegahan," katanya.

Selain Jegel juga hadir Boy William, Ringgo Agus Rahman, Sabai Dieter. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us