Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)
Menurut persepsi Gen Z & Y pemilu 2024 harus menjadi pemilu yang penuh dengan debat visi dan misi yang lebih bermutu dibandingkan isu politik identitas. Hal ini tergambar dari jawaban 88,3 persen Gen Z & Y yang tidak menyukai dan tidak akan memilih parpol ataupun capres cawapres yang tim suksesnya memainkan politik identitas dan sebanyak 7,4 persen bersifat masa bodo dengan isu isu politik yang dibawakan parpol ataupun capres -cawapres. Sementara 4,3 persen tidak menjawab.
"Ada 34,2 persen Gen Z menyatakan bahwa film dan serial TV adalah kategori berita yang paling banyak dicari sedangkan perkembangan sosial-politik berada di urutan kedua yaitu sebanyak 30,4 persen, dan sebanyak 35,4 persen Gen Z mencari berita perkembangan teknologi digital," ungkapnya.
Selain itu, mayoritas Gen Z sebanyak 64,2 persen dengan melalui media sosial generasi Z mengendus, menganalisis, dan menganjurkan sebuah perlawanan terhadap situasi politik yang mereka anggap sedang bermasalah sedangkan Gen Y atau milenial kalah besar oleh Gen Z dalam mengakses situasi politik di medsos, walaupun mayoritas di Gen Y yaitu sebanyak 57,7 persen.
Kemudian, tokoh politik atau pejabat negara yang paling diikuti pemberitaannya dan dianalisa di medsos oleh Gen Z & Y di media sosial, diurutan pertama Ganjar Pranowo, kedua Anies Baswedan disusul oleh Prabowo Subianto, Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil dan Airlangga Hartarto, Andika Perkasa serta Dudung Abdurachman.
Namun sikap dan persepsi mayoritas Gen Z & Y yaitu 78,6 persen memberikan penilaian tokoh-tokoh tersebut di medsos lebih banyak pencitraan dibanding kerja yang memberikan dampak terhadap kehidupan Gen Z dan milenial dan mereka mayoritas juga tidak akan terpengaruh dengan pencitraan tokoh-tokoh tersebut
Lebih lanjut dia membeberkan, generasi Z memiliki pengetahuan finansial yang baik. Gen Z memiliki orientasi finansial yang jelas dengan pembekalan diri dengan pengetahuan finansial sejak kecil. Gen Z juga menyadari pentingnya menabung dan investasi di masa yang akan datang.
Namun, dalam urusan finansial, mereka juga sangat berhati-hati agar tidak terjebak dalam utang dari preferensi Gen Z terhadap bakal Presiden setelah Presiden Jokowi , mayoritas Gen Z (terlahir tahun 2007-1995) atau 76,2 persen menginginkan Presiden mendatang mengerti persoalan financial dan perekonomian, sementara sebanyak 20,1 persen Presiden yang melek teknologi dan sebanyak 3,7 persen tidak menjawab. Sementara untuk Gen Y atau milenial mayoritas atau 71,9 persen menginginkan Presiden yang mampu mengelola perekonomian Indonesia karena mereka mayoritas banyak yang kehilangan mata pencariannya selama masa pandemi Covid 19.
Sementara sebanyak 10,2 persen Presiden merakyat, dan sebanyak 4,4 persen menginginkan Presiden yang seagama dengan Gen Y dan selebihnya tidak memberikan jawaban.
Pilihan generasi Z dan Y terhadap karakteristik Presiden penganti Jokowi hampir mayoritas ingin Indonesia memiliki presiden yang bebas korupsi menduduki peringkat pertama dengan angka 54,3 persen dan diposisi kedua karakteristik tegas dan lugas 39,3 persen kemudian selebihnya karakteristik Presiden merakyat dan sederhana 6,4 persen.
Separuh dari Generasi Z dah Y mengatakan bahwa kandidat presiden yang diinginkan kandidat presiden yang memiliki pengalaman pemerintahan 66,7 persen , memilki pengalaman bisnis 57,2 persen memiliki pengalaman dalam aktivisme sosial yang menarik bagi mereka sebanyak 51,6 persen dan terkait dengan ketenaran dan popularitas kandidat presiden di media mainstream maupun sosial bagi mayoritas Generasi Z & Y atau 84,8 persen tidak akan berdampak pada pandangan mereka untuk memilih seorang kandidat presiden
Dalam uji on the spot terhadap nama tokoh yang berpotensi dipilih oleh Generasi Z dan sebagai presiden RI ke 8 jika pilpres digelar hari ini, maka hasilnya sebanyak 19,1 persen Generasi Z & Y menjatuhkan pilihan pada Airlangga Hartarto karena sebagai sosok memiliki karateristik , kemampuan dan pengalaman yang diinginkan oleh generasi Z & Y sebagai Presiden dan diurutan kedua Ganjar Pranowo yang dipilih sebanyak 13,2 persen , diurutan ketiga Prabowo Subianto 9,2 persen, Gatot Nurmantyo 6,4 persen,Andika Perkasa 6,2 persen ,Erick Thohir dipilih sebanyak 5,2 persen, Anies Baswedan 4,1 persen, Muhaimin Iskandar 3,3 persen ,Ridwan Kamil 3,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,9 persen,Puan Maharani 2,8 persen, Sandiaga Uno 1,3 persen ,dan yang tidak memberikan pilihan sebanyak 23,1 persen.
Selanjutnya, dalam uji simulasi 7 nama nama tokoh yang disodorkan pada kertas kuisioner kepada responden yang merupakan generasi Z & Y diberikan pertanyaan jika saat ini digelar pemilihan presiden siapakah yang akan Anda pilih dari sejumlah tokoh berikut ini? maka hasil dari jawaban mereka dalam kertas kuisioner, sebanyak 24,3 persen generasi Z & Y tidak memberikan pilihan terhadap tokoh yang namanya ada dalam simulasi tersebut, sedangkan nama tokoh yang paling tinggi tingkat keterpilihannya oleh Generasi Z & Y jatuh pada Airlangga Hartarto sebanyak 23,4 persen, Ganjar Pranowo 17,2 persen, Prabowo Subianto 14,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 8,2 persen, Anies Baswedan 5,1 persen,Puan Maharani 4,3 persen , Muhaimin Iskandar 2,8 persen
Preferensi Generasi Z dan Y dalam memilih Parpol pada 2024 , dengan mengunakan pertanyaan metode on the spot , Parpol mana yang akan dipilih jika Pemilu Legisltive digelar pada hari ini, dan hasilnya Generasi Z & Y yang menjadi sumber penelitian ini sebanyak 34,8 persen tidak memberikan jawaban untuk memilih ketika diberi pertanyaan, kemudian sebanyak 13,2 persen memilih partai GOLKAR, PDI Perjuangan 11,8 persen, GERINDRA 11,7 persen, PKS 6,7 persen, Demokrat 5,4 persen, PKB 4,2 persen, Nasdem 3,1 persen, PAN 2,8 persen, PPP 2,4 persen dan parpol parpol lainya yang dipilih jika digabungkan hanya 3,9 persen
Preferensi Generasi Z & Y (Milenial ) terhadap pilihan kepada parpol dengan mengunakan simulasi nama nama parpol yang memiliki kursi di DPR RRI dan Parpol lainnya yang tidak memiliki kursi di DPR RI di kertas kuisioner, yang diberi pertanyaan sebagai berikut "Jika Pemilu Legislatif digelar pada saat ini, Parpol mana yang menjadi pilihan anda? Maka hasilnya Partai GOLKAR menjadi partai politik yang paling banyak dipilih oleh Generasi Z & Y yaitu dipilih sebanyak 18,9 persen, disusul oleh PDI Perjuangan 17,7 persen, GERINDRA 17,4 persen dan Demokrat 7,2 persen, PKS 6,6 persen, PKB 5,1 persen, Nasdem 3,3 persen, PAN 3,1 persen, PPP 2.9 persen dan nama parpol lainnya dipilih sebanyak 3,4 persen. dan tidak memilih sebanyak 14,4 persen