Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perkebunan Kopi di Lahat, Sumatra Selasan (IDN Times/Rangga Erfizal)
Perkebunan Kopi di Lahat, Sumatra Selasan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Medan, IDN Times - Tiga sektor menjadi fokus utama Pemerintah Sumatera Utara dengan target mengubah komoditas lokal jadi produk bernilai industri. Ketiganya mulai dari perkebunan, perikanan, dan peternakan.

Pemprov Sumut menyebut bahwa strategi ini dirancang bukan sekadar program bantuan jangka pendek, tetapi harus menghasilkan nilai ekonomi yang jelas dan berkelanjutan.

“Masih dalam tahap perencanaan, kita sedang merumuskan strategi yang tepat, bukan hanya sekadar memberikan bantuan lalu terputus, tetapi benar-benar berkelanjutan sehingga outputnya jelas terlihat,” ujar Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution saat memimpin rapat bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan serta Dinas Kelautan dan Perikanan di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (13/11/2025).

1. Kelapa, kopi, aren hingga teri bakal jadi motor ekonomi baru

Ilustrasi nelayan (Unsplash/Fredrik Öhlander)

Pemprov Sumut menetapkan kelapa, kopi, dan aren sebagai komoditas unggulan sektor perkebunan. Sementara sektor perikanan diarahkan pada pengembangan ikan asin dan ikan teri.

Untuk sektor peternakan, pemerintah masih mengkaji dua pilihan: sapi potong atau kambing sapera. Semua komoditas ini ditargetkan masuk ke rantai industri agar punya nilai tambah tinggi.

2. Pembangunan bertahap sampai 2029, dari SDM sampai hilirisasi

Ilustrasi hilirisasi di bidang pertanian (pexels.com/Nicolas Veithen)

Menurut Bobby Nasution, pengembangan komoditas unggulan ini akan berjalan dalam lima fase. Perencanaan berlangsung pada 2025–2026, disusul pembangunan infrastruktur dan pengadaan pada 2026, penguatan SDM pada tahun yang sama, lalu hilirisasi di 2027–2028, hingga akhirnya memasuki tahap industri pada 2029. Ia menyebut proses ini panjang, namun dampaknya diperkirakan mengangkat ekonomi Sumut secara signifikan.

“Menuju arah industri tentu membutuhkan waktu, tapi program ini akan memberi dampak signifikan bagi perekonomian Sumut dan meningkatkan kesejahteraan petani serta peternak kita,” jelas Bobby.

3. Kesejahteraan petani menjadi fokus utama

ilustrasi petani (pexels.com/DoDo PHANTHAMALY)

Program pengembangan ini diklaim mendukung program pemerintah pusat.

“Kita harus benar-benar bekerja keras untuk mencapai target ini. Ini bukan pekerjaan mudah dan tentu tidak singkat, tapi dampaknya akan signifikan bagi Sumatera Utara,” pungkasnya.

Editorial Team