Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Sehari-hari, Dennis diketahui berdinas di salah satu klinik di Kota Medan. Dia memang tidak menangani pasien COVID-19 secara langsung.
“Saat ini, temannya yang bekerja di klinik yang sama, tengah dirawat di ICU salah satu RS di kota Medan," ujar Wijaya.
Kekhawatiran pun muncul karena tenaga medis yang terpapar semakin banyak. Jika terus meningkat, kondisi ini bisa mengganggu penanganan COVID-19. Wijaya menyarankan pemerintah memetakan kembali rumah sakit khusus corona dengan non corona
"Jika dinilai satu RS (rumah sakit ) lebih bermakna jika menangani pasien non-COVID-19, maka RS tersebut tidak boleh menangani pasien COVID-19, begitu sebaliknya," kata Wijaya.
Meski jumlah yang gugur semakin banyak, Wijaya tetap optimis jika tidak ada satu pun dokter yang akan meninggalkan tanggungjawabnya untuk menolong masyarakat.