Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Deflasi (IDN Times)
Ilustrasi Deflasi (IDN Times)

Intinya sih...

  • Penurunan NTP di sektor tanaman hortikultura dipicu harga tomat turun 6-10 ribu per Kg

  • Penderitaan petani cabai dan peternak ayam berlanjut di bulan Juni

  • NTP tanaman perkebunan rakyat turun 0.93% di level 187.95, tetapi petani padi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga gabah

Medan, IDN Times - Pengamat ekonomi, Benjamin Gunawan menyoroti deflasi khususnya wilayah Sumut. Dikatakannya, pada bulan Juni, Sumut mengalami deflasi (month to month) sebesar 0.19 persen.

Setelah pada bulan Mei sempat alami deflasi sebesar 0.49 persen. Nilai tukar petani Sumut (NTP) turun 0.53 persen pada bulan Juni di level 138.8. NTP yang menjadi gambaran daya beli ataupun kesejahteraan dari usaha yang dijalankan Petani, di bulan kemarin turun dipicu memburuknya NTP di sejumlah sektor seperti tanaman hortikultura, perkebunan rakyat dan peternakan.

"Gambaran memburuknya NTP sangat terlihat jelas dari memburuknya sejumlah harga komoditas dari masing-masing sektor. Kelompok harga cabai (cabai merah, hijau dan rawit) yang sempat ditransaksikan dalam rentang 10 hingga 20 ribu per kg (sepekan terakhir) telah memicu terjadinya penurunan NTP tanaman hortikultura 3.77 persen di level 85.88," jelasnya.

1. Penurunan NTP di sektor tanaman hortikultura juga dipicu oleh memburuknya harga tomat

Ilustrasi Deflasi (freepik.com/freepik)

Penurunan NTP di sektor tanaman hortikultura juga dipicu oleh memburuknya harga tomat yang berada dikisaran 6 ribu hingga 10 ribu dalam hampir dua pekan belakangan ini. Selanjutnya, harga daging ayam yang ditransaksikan dalam rentang 24 hingga 30 ribu per Kg, juga turut memicu memburuknya NTP peternakan 0.68 persen ke level 92.99.

"Harga daging ayam pada bulan Juni rata-rata masih lebih rendah dibandingkan dengan bulan Mei yang sempat berada dalam rentang Rp27 hingga Rp32 ribu per Kg nya. Untuk cabai dan daging ayam sejauh ini ditransaksikan di bawah harga keekonomiannya. Petani maupun peternak alami kerugian karena kerap menjual komoditas pangan di bawah harga pokok produksi (HPP)," katanya.

2. Penderitaan petani cabai dan peternak ayam berlanjut di bulan Juni

ilustrasi deflasi (istockphoto.com/marchmeena29)

Lanjutnya, penderitaan petani cabai dan peternak ayam berlanjut di bulan Juni seiring dengan terjadinya deflasi di wilayah Sumut.

Selain itu, penurunan pada harga karet juga turut memicu terjadinya pelemahan pada NTP tanaman perkebunan rakyat. Harga karet pada bulan Mei sempat menyentuh $1.76 Per Kg, sebelum akhirnya turun dan sempat menyentuh level terendah $1.58 per Kg di bulan Juni. Sementara itu harga CPO terpantau bergerak stabil.

3. NTP tanaman perkebunan rakyat di bulan Juni turun 0.93%

ilustrasi deflasi (freepik.com/starline)

NTP tanaman perkebunan rakyat di bulan Juni turun 0.93 persen di level 187.95. Walaupun turun, petani perkebunan rakyat masih menikmati keuntungan dari hasil jualan komoditasnya. Selain sejumlah komoditas yang turun tersebut, petani tanaman pangan khususnya padi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga gabah. Sejak pemerintah (TNI) mengawasi pembelian gabah petani minimal 6.500 per Kg, harga gabah alami pemulihan dan bahkan untuk GKG (gabah kering giling) menyentuh 9.000 per Kg pada bulan Juni.

NTP tanaman pangan pada bulan Juni membaik 1.36 persen di level 104.11. Kenaikan NTP tersebut memang dirasakan petani saat ini, meskipin dikeluhkan konsumen karena belakangan harga beras alami kenaikan.

Editorial Team