Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Masjid Azizi Tanjungpura, Langkat masih digenangi air (dok warga untuk IDN Times)
Masjid Azizi Tanjungpura, Langkat masih digenangi air (dok warga untuk IDN Times)

Intinya sih...

  • Pemprov Sumut janji akan lakukan perbaikan

  • Enam titik pengungsian di Gebang

  • Jembatan Padangtualang menjadi tempat warga mengungsi karena rumah masih terendam

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times- Sudah 10 hari sejak banjir menerjang Kabupaten Langkat, Sumatra Utara pada 26 November 2025. Namun beberapa kawasan saat ini masih tergenang air yakni Kecamatan Tanjungpura, Kecamatan Gebang dan Kecamatan Padangtualang,

Hingga Sabtu (6/12/2025), air masih belum surut. Termasuk di kawasan utama kota seperti Masjid Azizi yang merupakan ikon Tanjungpura masih terendam air sekitar 50-60 cm.

Hal ini diduga akibat jebolnya titik-titik tanggul hingga kerusakan pintu air di sepanjang aliran Sungai Batang Serangan. Mulai dari Pajak Babi, Jalan Tanjung, Jalan Udang, dan Kampung Pagar. Air sungai pun masih terus mengalir ke kawasan pemukiman.

Sejauh ini upaya darurat yang dilakukan adalah menutup tanggul yang jebol dengan goni berisi tanah dan apsir hingga memasang bambu. Namun ini hanya bersifat sementara..

1. Pemprov Sumut janji akan lakukan perbaikan

Gubernur Sumut Bobby Nasution meninjau ruas jalan Tanjungberingin Langkat yang ambruk (dok.Pemprov Sumut)

Usai balik dari Tapanuli Tengah, Gubernur Sumut Bobby Nasution sudah meninjau kondisi Tanjungpura, Kecamatan Gebang, hingga Kecamatan Padangtualang yang kondisinya masih tergenang, Jumat (5/12/2025) kemarin.

Sala satu posko bencana ada di Desa Air Hitam, Kecamatan Gebang. Itu merupakan salah satu wilayah yang parah terdampak.

"Pemerintah Provinsi Sumut akan segera memperbaiki tanggul yang jebol di desa ini agar banjir tidak terulang kembali," ujar Bobby.

2. Enam titik pengungsian di Gebang

Sebuah kedai di Tanjungpura, Langkat masih digenangi air (dok warga untuk IDN Times)

Diketahui ada enam desa di Kecamatan Gebang yang masih tergenang air. Selain Desa Air Hitam, ada Pekan Gebang, Desa Puluh Manis, Desa Sangga Lima, Desa Dorang, Desa Air Hitam, dan Desa Paya Bengkuang.

Enam titik pengungsian yang ada di Kantor Hutama Karya, Keripik Cinta, Masjid Pasiran, Masjid Paya Bengkuang, Masjid Air Hitam, serta beberapa rumah warga.

"Desa Air Hitam dan Desa Paya Bengkuang masih terendam sampai hari ini. Warga dari dua desa ini yang masih mengungsi berjumlah 170 orang," jelas Camat Gebang, Sofyan.

3. Sebanyak 11 orang meninggal akibat banjir di Langkat

Kondisi jalanan di Tanjungpura, Langkat masih digenangi air (dok warga untuk IDN Times)

Sebelumnya Bobby juga meninjau Kecamatan Padangtualang. Dia meninjau Desa Jatisari dan ruas jalan Tanjungberingin yang putus akibat terjangan banjir beberapa waktu lalu. Jalan ini merupakan akses alternatif warga dari Tanjungpura dan Padangtualang menuju Stabat.

Jembatan Padangtualang menjadi tempat warga mengungsi karena rumah masih terendam. Pada kesempatan itu bantuan logistik yang diserahan berupa beras, mi instan, air minum kemasan, dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya.

Marni, salah satu warga Padangtualang, mengatakan, warga masih sangat membutuhkan tambahan bantuan makanan serta mesin pompa untuk mempercepat surutnya air yang sudah berhari-hari menggenangi rumah mereka. “Alat sekolah anak-anak juga terendam, tas-tas sudah hanyut. Kami butuh batuan, itu yang kami minta,” ujarnya.

Hingga Sabtu (6/12/2025) dari data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban jiwa yang meninggal karena banjir di Langkat sebanyak 11 orang. Sementara jumlah pengungsi mencapai 11,8 ribu.

Editorial Team