Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hotman Paris (instagram/hotmanparisofficial)

Medan, IDN Times- Kasus kematian anggota Polres Samosir, Bripka AS turut menjadi perhatian pengacara kondang Hotman Paris. Ia mengamini soal kejanggalan yang diungkap keluarga soal anggota Satlantas Polres Samosir yang ditemukan tewas 6 Februari 2023 karena dugaan bunuh diri minum racun sianida.

"Salam Hotman 911, Hotman 911 mengimbau kepada Pak Kapolri dan Pak Kadiv Propam Mabes Polri agar misteri kematian polisi Bripka AS di tanah batak, di Pulau Samosir dipindahkan pemeriksaannya dari Polda Sumatra Utara ditarik ke Mabes Polri," ungkap Hotman Paris di akun instagram-nya.

1. Hotman sebut Mabes Polri harus ambil alih agar lebih objektif

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 7 November 2021. (dok. Humas Polri)

Sebelum tewas, Bripka AS diketahui tersandung masalah penggelapan pajak kendaraan bermotor di Samsat Samosir dengan total Rp1,3 miliar. "Sepertinya ada keanehan dalam kematiannya tersebut. Seperti ada kaitannya-ada kaitannya dengan masalah yang dia hadapi belakangan ini terkait dengan sesama oknum polisi di kepolisian di mana dia bekerja. Kok tiba-tiba bisa polisi makan racun sianida, aneh bin ajaib," ujarnya.

Menurut Hotman kasus ini harus diambil alih Mabes Polri. Hotman Paris meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan penyelidikan karena keluarga menduga ada kejanggalan.

"Mohon agar Bapak Kapolri dan Bapak Kadiv Propam Mabes Polri, pemeriksaannya agar ditarik pemeriksaannya untuk membongkar siapa di belakang dalang kematian tersebut. Kalau di Medan rasa-rasanya masih terlalu dekat dengan Kepolisian di Samosir, harus yang lebih objektif di Jakarta, di Mabes Polri. Salam Hotman Paris," ucapnya.

2. Keluarga sudah melapor ke Mabes Polri hingga Kompolnas

Editorial Team

Tonton lebih seru di