Soal Pembangunan Danau Toba, Jokowi: Investor Gak Mulai, Kita Ganti

30 Jul 2019, 20:36 WIB

IDN Times/Prayugo Utomo

Toba Samosir, IDN Times - Presiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerjanya di Danau Toba. Di Hari kedua, Jokowi meninjau langsung progres pembangunan destinasi The Kaldera Toba Nomadic Escape, Desa Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumaera Utara, Selasa (30/7).

Toba di sana Jokowi kembali membuka diskusi dengan para menterinya. Rombongan langsung meninjau ke beberapa titik.

The Kaldera Toba Nomadic Escape diproyeksikan sebagai wisata kembara untuk para traveler yang hobi berpindah-pindah atau nomad.

Kata Jokowi saat ini pemerintah mempercepat pembangunan di Danau Toba.

1. Investor bakal digenjot untuk percepat pembangunan

IDN Times/Prayugo Utomo

Saat ini, pemerintah sudah merampungkan pembebasan lahan otorita seluas 386 hektar di kawasan Sibisa. Lahan itu bakal dikelola oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba. Objek wisata yang sudah rampung baru The Kaldera Toba Nomadic Escape.

Pembangunan lainnya bakal dipercepat. Investor pun digenjot untuk memulai pembangunan.

“Tadi perintah saya secepatnya dimulai. Baik itu yang tanggung jawab pemerintah, infrastruktur jalan dan lain-lain. Kalau ini, sudah mulai. Investor gak mau mulai, stop ganti. Saya sudah mulai tegas-tegas. kalau gak kapan mulai. Tempat yang sangat bagus begini gampang dicari investor,” ungkapnya.

2. Bakal bangun resort hingga padang golf di lahan otorita

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana saat berada di kawasan Kaldera Toba (IDN Times/Prayugo Utomo)

Di lahan seluas 386 hektar, berbagai sarana dan prasarana bakal dibangun. Mulai dari hotel berbintang, resort hingga padang golf.

Bahkn tempat itu juga diproyeksi bisa digunakan untuk Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

“Wisatanya juga komplit, wisata air ada, air terjun ada, alam ada, religi ada. Komplit,” katanya.

3. Pembangunan bakal berdampak positif untuk pertanian masyarakat

IDN Times/Prayugo Utomo

Kata Jokowi, jika pembangunan itu rampung, dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat langsung. Misalnya, dengan keberadaan hotel, maka hasil pertanian masyarakat bisa diserap oleh hotel.

“Kopinya gak usah dijual keluar pakai di sini sendiri aja,” pungkasnya.