Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution memberi keterangan kepada jurnalis (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times - Calon Petahana Wali Kota Medan Akhyar Nasution dipanggil Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) terkait laporan dugaan pelibatan anak-anak dan lembaga pendidikan untuk berkampanye. Akhyar tidak datang ke Bawaslu hari ini. Dia hanya diwakili oleh kuasa hukumnya.

Akhyar pun membantah soal tudingan kampanye itu. Kata dia, dirinya hanya diajak melihat Sekolah Tahfiz Anwar Saadah binaan zkeluarga Besar Pohon Roda (Dipora).

“Oh iya Minggu lalu saya ada diajak oleh salah seorang dan pemilik sekolah tahfiz. Jadi saya hadir dia menunjukkan. Sekolah tahfiz ini gratis. Saya bilang terima kasih,” ungkap Akhyar usai berbincang di Warkop Jurnalis, Kota Medan, Selasa (20/2/2020).

1. Akhyar memang sempat angkat dia jempolnya

Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution memberi keterangan kepada jurnalis (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dalam pertemuan di sekolah tahfiz, Akhyar juga menyampaikan apresiasi. Lantaran kehadiran rumah tahfiz sudah menyelamatkan generasi muda dan mendapatkan ilmu agama.

Memang Akhyar tak menampik jika dia sempat mengangkat dua jempolnya saat menyampaikan terima kasih.

“Saya mengucapkan terimakasih ini dengan kode dua jempol di tengah-tengah anak-anak,” ungkapnya.

2. Pastikan sama sekali tidak berniat kampanye

Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution memberi keterangan kepada jurnalis (IDN Times/Prayugo Utomo)

Akhyar memastikan jika dirinya sama sekali tidak berniat untuk berkampanye. Akhyar mengatakan jika dirinya hanay berkunjung.

“Tidak ada kampanye, hanya ditunjukkan ini sudah ada sekolah tahfiz banyak santrinya. Tapi tidak kampanye di situ. hanya kunjungan,” tukasnya.

3. Akhyar juga menyoroti soal black campaign di masa Pilkada

Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution memberi keterangan kepada jurnalis (IDN Times/Prayugo Utomo)

Kata Akhyar, dirinya optimis akan memenangkan Pilkada bersama pasangannya Salman Alfarisi. Selama sebulan kampanye, dirinya mendapat banyak dukungan. Dia juga selalu menyerap aspirasi dari masyarakat untuk membangun pemerintahan ke depan.

“Alhamdulillah setelah satu Bulan Kampanye, trennya makin baik. Saya keliling Kota Medan, dan Besar harapan masyarakat untuk memilih Akhyar-Salman untuk jadi Wali Kota Medan,” ungkapnya.

Dia pun mengaku akan berkompetisi secara serius.

“Target awal adalah mewujudkan Medan cantik dan Medan berkarakter. Sembari melanjutkan pengerjaan infrastruktur yang masih belum selesai,” ujarnya.

Akhyar juga menyoroti soal black campaign yang terjadi di tengah kontestasi Pilkada. Tak jarang kampanye hitam itu menyasar dirinya.

”Saya menanggapinya, saya ini kan ibarat buku yang orang bebas membaca. Tapi saya punya niat yang tulus ikhlas untuk kota Medan,” pungkasnya.

Editorial Team