Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Soal Bayi Meninggal di RSUD Djoelham Binjai, Kadiskes Diminta Mundur

Ilustrasi rumah sakit (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi rumah sakit (IDN Times/Arief Rahmat)

Binjai, IDN Times - Dinas Kesehatan Binjai dinilai turut bertanggung jawab untuk membenahi pelayanan yang buruk di Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham. Ini disampaikan Anggota DPRD Binjai, Ronggur Simorangkir saat diminta tanggapannya, Senin (10/3/2025).

Politisi Partai Gerindra menilai, Dinkes Binjai harus memberi perannya untuk RSUD Djoelham. Itu dilakukan demi pelayanan di rumah sakit milik Pemerintah Kota Binjai tersebut dapat ditingkatkan.

1. Ronggur: Kalau kadiskes sibuk, mundur saja dari kepala dinas

Anggota DPRD Binjai Kader Gerindra Ronggur Simorangkir, angkat bicara (IDN Times/ Bambang Suhandoko)
Anggota DPRD Binjai Kader Gerindra Ronggur Simorangkir, angkat bicara (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Meski ada direktur di RSUD Djoelham, kata Ronggur, peran Dinkes Binjai wajib ada. Bukan sebaliknya seperti saat ini, justru tampak tidak ada.

"Kadis Kesehatan kita dr Sugianto ya? Nama itu identik dengan RS Sylvani, karena masyarakat Binjai tahunya itu rumah sakit beliau (dr Sugianto). Kalau kadis sibuk ngurus rumah sakit swasta dan terlantarkan RSUD, mundur saja sebagai kadis," tegas Ronggur.

Dia menilai, Dinkes Binjai terkesan membiarkan pelayanan buruk yang terjadi di RSUD Djoelham. Tujuannya, Ronggur menduga, agar masyarakat memilih RS Sylvani menjadi alternatif untuk berobat.

2. Dinkes miliki tanggungjawab melakukan pembenahan

Ilustrasi Rumah Sakit (pexels.com/Pixabay)
Ilustrasi Rumah Sakit (pexels.com/Pixabay)

Karenanya, dia berharap, Dinkes Binjai harus bertanggung jawab untuk membenahi pelayanan di RSUD Djoelham. Harapannya, agar masyarakat dapat terlayani dengan baik.

"Dan kita maunya mereka (Dinkes Binjai) yang bertanggung jawab untuk mengurusi kesehatan di Binjai, bekerja dengan tulus dan sungguh-sungguh. Jabatan kadis itukan pengabdian, ikut lah bertanggung jawab benani RSUD," bebernya.

"Setelah selesai tanggung jawab, mau ngurusi RS swasta yang lain terserah. Tapi selesaikan dulu tanggung jawab, apa itu tanggung jawabnya, ya perbaikan dan pembenahan kesehatan khususnya di RSUD Djoelham," katanya.

3. Plt direktur minta bersabar, pihaknya akan melakukan penelusuran

Ilustrasi rumah sakit. (IDN Times/Khaerul Anwar)
Ilustrasi rumah sakit. (IDN Times/Khaerul Anwar)

Sementara Plt Dirut RSUD dr Djoelham Binjai dr Romy, yang sempat enggan berkomentar akhirnya angkat bicara. Dirinya mengaku, jika kejadian yang menjadi sorotan publik ini terjadi pada saat dirinya belum menjabat sebagai Plt.

Meski begitu, dirinya mengaku akan melakukan penelusuran terkait musibah yang diduga akibat buruknya pelayanan yang dilakukan pihak rumah sakit. Dirinya juga meminta bersabar dan kerjasama serta saran dari semua pihak untuk memberika pelayanan terbaik kedepan kepada masyarakat.   

“Pada kejadian itu, saya belum ditunjuk sebagai Plt Direktur Djoelham. Akan kami telusuri, mohon bersabar dan kerjasama serta saran yang dapat membangun RSU dr Djoelham bang,” tegas Romy.   

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Binjai, dr Sugianto belum menjawab pesan yang dilayangkan wartawan. Konfirmasi yang dilakukan wartawan belum digubris.

Sebelumnya, pelayanan RSUD Djoelham kembali mendapat sorotan dari keluarga pasien. Kali ini, sorotan tersebut datang dari keluarga Agung Pramana, Minggu tanggal 9 Maret 2025. Anak Agung yang belum genap 1 tahun berinisial MAP meninggal dunia di rumah sakit milik Pemerintah Kota Binjai.

Keluarga mendug penyebab bayi 11 bulan akibat buruknya pelayanan RSUD Djoelham. Sebelumnya persoalan lain mencuat saat seorang pasien bernama R Br Ketaren (75) meninggal dunia saat sedang melakukan cuci darah.

Anak korban pun merasa tak puas dan ganjal atas kematian ibunya. Pasalnya sebelum ibunya wafat, di mesin cuci darah berbunyi alarm dan muncul tulisan "no water". Bahkan anak korban menyurati DPRD Binjai dan Inspektorat untuk menindaklanjuti apa yang dialami ibunya sebelum meninggal dunia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bambang Suhandoko
Doni Hermawan
Bambang Suhandoko
EditorBambang Suhandoko
Follow Us