Siswa Dipecat karena TikTok? Ini Penjelasan SMK Tritech Informatika

Medan, IDN Times- Pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tritech Informatika Medan memberikan penjelasan soal siswa yang mengaku dipecat karena konten TikTok. Kepala SMK Tritech Informatika, Muhammad Herizal Sinambela, Selasa (21/12/2021) malam menjelaskan secara detail alasan siswa berinisial EG itu dikeluarkan.
"Harus kami luruskan. Tidak benar kalau seolah-olah hanya karena konten TikTok. Namun karena memang anak ini bermasalah sejak kelas X hingga XII. Kami juga sudah melakukannya sesuai prosedur karena sudah beberapa kali kami berikan teguran hingga Surat Peringatan (SP)," kata Herizal.
1. Pihak sekolah sebut siswa sudah bermasalah sejak kelas X

Siswa kelas XII itu sebelumnya kerap melakukan kesalahan terutama dalam absensi, tidak ikut PKL, dan lainnya. Pihak sekolah mengaku telah melakukan pembinaan dan sudah melalui beberapa tahap.
"Telah berulangkali kita berikan teguran mulai dari kelas X hingga XII, mulai dari SP I hingga III, tapi karena dasar kita mendidik tidak serta merta mengeluarkannya, namun memberikan kesempatan memperbaikinya dengan perjanjian tertulis untuk tidak mengulangi kembali," ungkap Herizal.
Lanjut Herizal, usai mendapat SP III, pihak sekolah bersama pihak siswa tersebut bersepakat membuat surat perjanjian dan pernyataan. Bunyi surat pernyataan yang dibuat pada 22 November 2021 yang ditandatangani oleh orangtua EG tertulis bahwa apabila ada membuat kesalahan lagi maka EG akan dikeluarkan.
"Jadi siswa ini kita pecat dasarnya bukan karena konten Tiktok melainkan runtut dari kesalahan-kesalahan yang dia buat dan ada surat perjanjian secara tertulisnya," tegasnya.
2. Konten TikTok itu dinilai merendahkan pihak sekolah

Terkait konten Tiktok disebut Herizal jelas salah karena isi konten itu memang sudah merendahkan dunia pendidikan termasuk SMK Tritech Informatika. Dalam video itu, sang anak berjoget-joget di atas meja dengan beberapa teman-temannya. Terdapat siswa laki-laki dan perempuan.
“Dia di akun Tiktok miliknya pada 4 Desember 2021 lalu membuat, 'Tritech ini bos, nilai tidak perlu SPP no satu'. Jadi konten ini kan jelas merendahkan dunia pendidikan, seakan-akan ilmu pendidikan itu bisa diatur dengan uang. Hanya dia yang dikeluarkan karena memang akumulasi dari kesalahan-kesalahannya, yang lain hanya dapat peringatan," jelasnya.
"Kami dari sekolah sebenarnya malah menganurkan main medsos tapi yang sehat. Tiktoknya tidak wajar, itu di jam istirahat. Pakai baju seragam Tritech pula," beber Herizal.
3. Sekolah merasa perlu ambil tindakan tegas demi nama baik sekolah dan dunia pendidikan

Herizal mengatakan, sebagai pendidik pihaknya perlu mengambil tindakan tegas. Apalagi ini menyangkut nama baik sekolah dan dunia pendidikan.
"Kita tidak ada mendiskreditkan anak kita. Apalagi sudah dilakukan pembinaan, tidak juga berubah, jadi mesti ada tindakan. Demi pendidikan yang bermartabat. Tidak memberi contoh bagi siswa yang lain. Kalau kita aminkan satu orang. Endingnya dia menjelekkan sekolah. Itu bisa UU ITE sebenarnya, tapi tidak kami tuntut. Malah kita yang diserang, sampai ke Camat dan lurah," pungkasnya.