Medan, IDN Times - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, tampaknya serius meninggalkan kurikulum yang digagas di masa Nadiem Makarim. Salah satu dari sikap tersebut ialah membentuk rencana yang dapat mengembalikan sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkat SMA. Kebijakan tersebut nantinya dimulai untuk tahun ajaran baru 2025/2026.
Bagi guru salah satu sekolah negeri yang ada di Kota Medan, mengembalikan kembali sistem penjurusan di SMA bisa mempermudah proses pembelajaran di kelas. Terlebih hal ini memungkinkan siswa menggali bidang yang diminati.
Namun di samping itu, ada konsekuensi lain yang bisa saja melanda. Seperti potensi hilangnya kesempatan siswa untuk mengeksplorasi bidang lain secara kompleks dan komprehensif, hingga minimnya penguasaan lintas disiplin (multitalent) yang semakin hari semakin dituntut di zaman modern.