Hujan es terjadi di kawasan Kabupaten Karo, Kamis 20 Agustus 2020. (istimewa)
Kamis 20 Agustus 2020, sempat terjadi fenomena hujan es di Kabupaten Karo. Fenomena ini sempat dikaitkan dengan aktifitas Sinabung yang cukup signifikan belakangan. Fenomena ini sempat terpantau di Kecamatan Tiga Panah, Karo. Ukuran es yang jatuh sebesar kelereng.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan tengah menganalisis fenomena ini. Namun mereka belum mau terburu-buru mengaitkan fenomena hujan es dengan erupsi Sinabung.
“Sampai sejauh ini kami blum bisa menyimpulkan itu karena aktifitas Sinabung. Tapi kalau abu vulkanik itu dalam atmosfer berfungsi sebagai inti kondensasi dalam pembentukan hujan,” ujar Kepala BMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan.
Fenomena hujan es memang sering terjadi di Karo. Bahkan saat tidak ada erupsi sekalipun. Posisi datarang tinggi juga berpengaruh terhadap terjadinya hujan es karena puncak awannya sangat rendah. Sehingga memungkinkan es itu turun saat hujan.
“Kami belum bisa menyimpulkan erupsi itu jadi penyebab hujan es. Karena abu vulkanik itu memang fungsinya sebagai inti kondensasi saja,” katanya.
Curah hujan di Sumut juga masih tinggi. Karena Sumut adalah wilayah konvergensi atau pertemuan angin. Sehingga membuat awan-awan pembentuk hujan yang cukup intensif. Utamanya di kawasan Bukit Barisan.
“Terkait erupsi Sinabung, kami melihat dalam beberapa hari ke depan memang potensi curah hujan masih terjadi di wilayah Sinabung dan sekitarnya. Kami ingatkan masyraakat untuk waspada terhadap potensi banjir lahar dingin di wilayah Gunung Sinabung,” pungkasnya.