Siaga Bencana Hidrometeorologi, BMKG Surati Gubernur Aceh

09 Nov 2021, 13:05 WIB

Ilustrasi - Ruang pengamatan cuaca BMKG (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Banda Aceh, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh, di Aceh Besar mengeluarkan surat perihal 'Info Siaga Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh yang ditujukan kepada Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Surat bernomor ME.02.04/007/KBTJ/XI/2021 dikeluarkan di Banda Aceh, pada 8 November 2021 dan ditandatangani langsung oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Banda Aceh Koordinator BMKG Provinsi Aceh, Nasrol Adil. Surat tersebut sifatnya penting.

"Ya, itu surat yang kami kirimkan. Untuk kesiapsiagaan bencana," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Banda Aceh, Zakaria Ahmad, saat dikonfirmasi, pada Selasa (9/11/2021).

1. Informasi bencana hidrometeorologi yang melanda Aceh selama tiga hari

Ilustrasi prediksi cuaca BMKG (IDN Times/bmkg.go.id)

Di dalam surat itu, BMKG menyampaikan, informasi siaga bencana hidrometeorologi berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang dapat menyebabkan banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Aceh.

Itu disebabkan karena terdapat bibit siklon tropis 91B di Samudra Hindia Barat Aceh yang terpantau oleh BMKG Provinsi Aceh.

"Berlaku tanggal 9, 10, 11 November 2021," tulis Nasrol Adil dalam surat tersebut.

2. Delapan kabupaten kota dilanda hujan lebat kategori tiga

Ilustrasi Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh mencatat, ada delapan wilayah yang diperkirakan bakal dilanda hujan lebat Kategori 3. Di antaranya, 11 daerah di Kabupaten Aceh Selatan, tujuh daerah di Kabupaten Aceh Timur, enam daerah di Kabupaten Aceh Tengah, empat daerah di Kabupaten Gayo Lues.

Selain itu, tiga daerah masing-masing di Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Jaya, serta satu daerah masing-masing di Kota Langsa dan Kota Subulussalam.

Adapun dampak yang ditimbulkan berupa sulitnya mengendarai kendaraan di jalanan, jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi, gangguan lalu lintas karena jalan utama terkena banjir atau ditutup, penerbangan pesawat ditunda, gangguan pada kegiatan di pelabuhan.

Kemudian, volume aliran sungai meningkat atau banjir, mulai terjadi kerusakan pada jalan dan jembatan serta tanggul-tanggul sungai, longsor, guguran bebatuan, erosi dalam skala menengah, pendangkalan pada sungai maupun bendungan tidak berfungsi.

Selanjutnya, mulai terjadi kerusakan pada rumah dan bangunan lainnya, sebagian masyarakat mulai kehilangan mata pencarian dan hewan ternak, serta sebagian kelompok masyarakat terisolir.

3. Masyarakat diminta untuk tetap tenang

Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Meski info siaga bencana hidrometeorologi telah dikeluarkan, namun BMKG meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada. Masyarakat juga diminta untuk berbagi informasi dengan tetangga sekitar rumah.

Nasrol pun berpesan kepada masyarakat untuk memperbarui informasi melalui media sosial maupun media massa, serta mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan.

"Berhati-hatilah jika beraktivitas di luar rumah," pungkasnya.