IDN Times/Fadli Syahputra
Tugas pertama dan paling berat itu adalah melawan berita hoaks, fitnah dan kabar bohong. Hal itu menjadi penting karena bisa menggerus elektebalitas baik caleg, partai, maupun capres dan cawapres.
Jokowi menerangkan, berita hoaks yang disampaikan tentang dirinya cukup banyak mulai dari Jokowi antek asing, PKI, anti islam dan ulama, melarang suara azan, pendidikan agama akan dihapus, pelegalan zina dan perkawinan sejenis.
Menjawab semua fitnah itu, Jokowi menerangkan, selama 50 tahun blok minyak terbesar di Mahakam dikelola oleh Negara Perancis dan Jepang.
Namun, di tahun 2018 berhasil direbut dan seratus persen diserahkan kepada PT. Pertamina Persero.
Begitu juga dengan blok minyak Rokkan di Riau yang dikelola PT. Chevron selama 90 tahun lebih, di 2018 blok minyak itu seratus persen dikelola PT. Pertamina.
Di akhir Desember 2018, PT. Inalum berhasil menguasai 51,2 persen PT. Freeport, yang dikelola selama 40 tahun dikelola oleh PT. Freeport- McMoran.
"Itu dibilang antek asing, dipikir mengambil alih seperti itu mudah, gampang. Kalau mudah dan gampang sudah kita ambil dari dulu," ucap Jokowi yang disambut yel-yel oleh para peserta.
"Ini adalah pekerjaan besar dan sangat-sangat sulit, jangan dipikir masalah ini tidak ada intrik politik besar Internasional. Menteri-menteri yang saya perintahkan maju mundur, terus saya sampaikan, pelaksanaannya itu di kamu, tapi risiko politiknya itu ke saya. Saya tanggungjawab, gak apa risikonya ke saya. Tapi jalankan, selesaikan, rampungkan. Ya... alhamdulillah selesai," tambahnya diikuti sorakan hidup Jokowi dan tepuk tangan para peserta.
Jokowi menjelaskan, hal seperti ini masih banyak rakyat tidak mengetahui, ini bisa bapak, ibu, saudara, saudari pakai untuk penerobosan ke masyarakat.