Ilustrasi kemacetan (IDN Times/Mardya Shakti)
Robin mengungkapkan, pelaku AS dan IP memerintahkan anggotanya IT dan ST untuk melakukan pembakaran terhadap mobil polisi yang menangkap sindikatnya.
"AS alias Cakil memberi imbalan sebesar Rp 5 juta kepada anggotanya untuk membakar mobil anggota kita," ujarnya.
IP berperan menyiapkan sepeda motor, pelaku ST yang membeli bahan bakar minyak. Sementara itu, sebelum melakukan pembakaran, Iwan Penger menyiapkan sepeda motor. Sedangkan MIT bertugas mencari tahu keberadaan rumah polisi yang dijadikan target.
"Dilihatnya anggota kita ini sering memarkirkan mobil di depan garasinya. ST dan MIT mengendaraai sepeda motor yang disiapkan oleh IP. Mereka mendatangi rumah korban dan menyiramkan minyak bensin serta membakar," ujar Robin.