Seniman Cilik Beri Wali Kota Susanti Lukisan Adam Malik

Seni merupakan bagian dari sistem kebudayaan kehidupan manusia. Dalam kehidupan keseharian manusia banyak sekali hal yang dapat menginspirasi untuk menciptakan karya seni.

Karya seni lukis, tokoh pahlawan nasional Adam Malik yang dibuat oleh Bellova dengan teknik/gaya melukisnya sendiri dibimbing oleh Muralist Fajar, yang juga merupakan pegiat seni lukis di kota Pematang Siantar dan akrab dengan brand Mural Siantar Official.

Bellova C Warongan yang masih duduk di kelas 4 SD di Sekolah SD Swasta Taman Cahaya memiliki ketertarikan terhadap seni lukis dan memiliki teknik dan gaya melukis sendiri. Dalam berkarya ia banyak terinspirasi dari berbagai sumber seperti manga, Anima, fan art, dan beberapa sumber digital art, maupun clay art.

Beberapa hal diatas menjadi pemicu potensi melukis Bellova untuk selalu berkarya menciptakan karya seni bahkan disela-sela kesehariannya yang padat dalam mengikuti beberapa bimbingan belajar seperti bimbingan belajar untuk beberapa mata pelajaran.

Wali Kota dr Susanti bangga dan mengapresiasi lukisan Tokoh Pahlawan Nasional asal siantar yang dilukis Bellova dengan bimbingan Fajar yang diterima dengan haru.

“Saya sangat berterima kasih, Fajar sebagai pembimbing dapat memberikan hal positif bagi perkembangan seorang anak dalam hal lukis. InsyaAllah lukisan ini menjadi stimulus pemuda atau anak-anak Pematang Siantar. Lukisan ini saya pajang di ruang kerja saya," ungkapnya.

Kemudian Fajar dan Bellova berkesempatan mengabadikan momentum dengan berfoto bersama Lukisan Pahlawan Nasional Adam Malik asal Kota Pematang Siantar.

Lahir dan besar dari keluarga pedagang, Adam Malik muda memilih tidak mengikuti jejak orangtuanya. Pria bernama lengkap Adam Malik Batubara itu lebih memilih menjadi seorang wartawan dan belajar menulis secara otodidak. 

Adam Malik lahir di Pematangsiantar, Sumatra Utara pada 22 Juli 1917. Pada usia 17 tahun, Adam Malik memilih merantau ke Jakarta untuk mengabdi kepada negara, dengan modal ilmu pengetahuan menulis seadanya. 

Bersama 5 orang penulis lainnya, yakni Soemanang, Sipahutar, Armijn Pane, Abdul Hakim dan Pandu Kartawiguna, Adam Malik memelopori berdirinya Kantor Berita ANTARA. Adam Malik dipercaya menjadi redaktur dan merangkap Wakil Direktur ANTARA. Kantor berita itu eksis hingga kini. Kami sajikan kisahnya kembali pada perayaan Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia hari ini.