Celurit dan samurai yang digunakan pelaku membacok kepala musuhnya, tampak masih ada bercak darah (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Menurut keterangan Kapolsek Medan Timur, Kompol Briston Napitupulu, peristiwa berdarah ini disebabkan oleh adanya sakit hati. Imbas dari peristiwa ini, 2 orang dibacok yakni A dan YS. A mengalami luka berat di bagian kepalanya, sementara YS di bagian pinggangnya.
A dan YS segera dilarikan ke rumah sakit. Luka berat yang dialami A membuatnya kritis selama 3 hari. Namun, kepada IDN Times keluarga korban mengonfirmasi jika A telah meninggal dunia.
"Adik saya (A) meninggal hari Jumat tanggal 7 Juni kemarin, sekitar pukul 14.00 WIB," ujar Nurma Kakak kandung korban, Senin (10/06/2024).
A dimakamkan pada hari itu juga. Nurma menyebutkan jika pihak keluarga sudah mencoba memberikan yang terbaik pada perawatan adik kandungnya itu.
"Tapi adik saya sepertinya sudah tidak kuat lagi, jadi dia memilih untuk pergi," lanjutnya.