Ilustrasi salah satu rumah tidak layak huni yang akan dibangun (IDN Times/ istimewa)
Untuk saat ini, Geser masih fokus di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dalam melakukan pembangunan rumah. Namun tidak menutup kemungkinan akan merambah ke Kecamatan lain. "Indicator (Kriteria), rumah warga yang dibangun di antaranya berlantai tanah, status kepemilikan, atap dan dinding tidak layak, tanpa memandang status sosial RAS dan agama," terang dia.
Sejauh ini, Mis Bakti memaparkan, sebanyak 40 unit rumah baru yang telah diserahkan kepada warga tersebar di 18 Desa dan Satu Kelurahan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
"Geser mengucapkan terimakasih atas atensi, donasi dan kontribusi masyarakat. Geser, juga memberikan apresiasi kepada kepala desa (kades) Ujung Bandar Sungkunen Ginting, yang mau berkontribusi dalam komunitas ini," sebut dia.
Dijelaskan dia, untuk mendirikan satu unit rumah baru berukuran 5 M X 7 M memerlukan biaya Rp15 juta. Dengan berdirinya 40 rumah, setidaknya Geser telah berkontribusi terhadap pembangunan swadaya sebesar Rp 600 juta. "Bantuan dari tim berupa tenaga dan waktu pemiikiran, bahkan dana sangat mendukung kebersamaan jiwa dan hati dalam membantu sesama," papar dia.