Prajurit TNI membersihkan Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI), Desa Hutanobolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Jumat (19/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Tak berhenti pada 648 unit yang sudah groundbreaking, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga menyiapkan pembangunan Huntap lanjutan. Bobby menyebutkan, total rencana tambahan Huntap mencapai 343 unit yang tersebar di beberapa wilayah terdampak lainnya.
“Selain 648 unit Huntap tersebut, rencana Huntap selanjutnya sebanyak 343 unit. Lokasinya berada di Tapanuli Tengah, Kelurahan Tukka, Desa Lumut. Jumlahnya sebanyak 86 unit,” ucap Bobby.
Ia menambahkan, rencana pembangunan juga mencakup Desa Tandihat di Tapanuli Selatan dengan 186 unit Huntap. Sementara di Kabupaten Humbang Hasundutan, Huntap direncanakan dibangun di Desa Panggunggurgan sebanyak 35 unit serta di Desa Sampe Tua/Onan Ganjang sebanyak 36 unit.
Dalam rapat tersebut, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam mengusulkan dan memvalidasi data Huntap. Menurutnya, pembangunan hanya bisa dipercepat jika lokasi dan data benar-benar siap.
Ia juga meminta daerah segera melaporkan kondisi hunian warga terdampak, baik yang mengalami rusak ringan, sedang, berat, hingga rumah yang hanyut atau hilang akibat banjir dan longsor. Pasalnya, pembangunan hunian tidak hanya bersumber dari APBN, tetapi juga melibatkan berbagai pihak lain.
“Jangan terlalu jauh dari ekosistem, seperti sekolah, rumah sakit, ladang sebagai tempat pencaharian masyarakat. Saya minta tolong daerah kaji hunian yang benar-benar siap,” pungkas Maruarar.