Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bubur pedas yang menjadi menu utama berbuka puasa di Masjid Raya Stabat Langkat (IDN Times/ istimewa)
Bubur pedas yang menjadi menu utama berbuka puasa di Masjid Raya Stabat Langkat (IDN Times/ istimewa)

Langkat, IDN Times - Bubur pedas, merupakan salah satu makanan khas Melayu. Dengan menggunakan berbagai rempah-rempah, bubur ini menciptakan dan aroma tersendiri serta mengundang selera.

Bubur ini sendiri kerap dijadikan makanan untuk berbuka puasa. Tradisi ini sendiri sudah dilakukan sejak turun-temurun. Seperti yang dilakukan pengelola atau Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Raya Stabat Jalan Lintas Sumatera Utara (Jalinsum) Medan-Banda Aceh, Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat.

Setiap berbuka puasa dan selama bulan suci Ramadan, masjid yang dibangun 1904 menyediakan sedikitnya 300 porsi bubur pedas untuk warga yang berbuka puasa di masjid itu.

1. Berbuka puasa dengan bubur pedas sudah menjadi tradisi

Bubur pedas yang menjadi menu utama berbuka puasa di Masjid Raya Stabat Langkat (IDN Times/ istimewa)

Tradisi berbuka puasa dengan bubur pedas ini telah dilaksanakan oleh pengelola Masjid Raya Stabat sejak puluhan tahun yang lalu.

Biasanya pihak masjid memesan bubur pedas kepada warga sekitar. Nantinya bubur pedas akan diantar ke Masjid Raya Stabat satu jam menjelang waktu berbuka puasa tiba.

Ketua BKM Masjid Raya Stabat, Tengku Muhamad Benyamin mengatakan, bubur pedas merupakan salahsatu makanan khas etnis Melayu yang biasanya disajikan pada saat saat tertentu saja seperti acara pernikahan, sunatan dan syukuran.

"Sejak awal puasa 1446 Hijriah pihak masjid sudah menyediakan menu berbuka puasa setiap harinya dengan menu khas melayu Langkat yaitu bubur pedas," kata Benyamin, Jumat (21/3/2025).

"Bubur pedas terkenal akan rasanya yang sedap dan lezat namun makanan khas Melayu ini tidak hanya sekedar enak, tapi juga menyehatkan. Makanan ini bisa menjadi makanan penghangat tubuh, selain itu, bubur ini juga dipercaya memiliki banyak khasiat yang bisa menyegarkan tubuh dan mengusir angin yang ada di dalam tubuh," timpal dia.

2. Bubur pedas dapat dijumpai pada acara-acara tertentu

ilustrasi buka puasa (pexels.com/Thirdman)

Dikatakan Benyamin, bubur pedas adalah makanan khas Melayu yang hanya dibuat warga di saat tertentu saja seperti acara pernikahan, kenduri, sunatan, puasa, dan lebaran.

Pembuatannya hanya pada masa tertentu, karena proses pembuatannya yang rumit dan menggunakan hampir 40 macam jenis rempah-rempahan dan daun yang mengandung banyak khasiat.

Bahkan menurut Benyamin, bubur pedas tersebut sangat diminati dan sering disebut sebagai kuliner warisan Kesultanan Deli yang selalu dinikmati selama bulan Ramadan.

"Bahan yang digunakan berupa daun-daunan dan rempah-rempahan yang digiling, lalu dimasak dengan kentang, wortel, tauge, dan ikan asin. Bubur pedas tersebut kemudian dicampur dengan berbagai macam rempah seperti kunyit, temu kunci, temu hitam, jintan, serai, temu mangga, dan puluhan macam jenis rempah lainnya. Sementara untuk campurannya, biasanya menggunakan potongan dada ayam dan udang segar," terang Benyamin.

3. Selain nikmat, memakan bubur pedas dapat menghangatkan tubuh

ilustrasi berdoa sebelum buka puasa (pexels.com/Gül Işık)

Bubur pedas juga bisa menggunakan sayuran yang biasanya jarang digunakan seperti daun mangkokan, daun mengkudu, daun jeruk, daun kunyit, dan daun jambu biji yang diiris halus dan dicampurkan saat memasak.

Bahkan cara memasaknya juga cukup unik, yakni menggunakan panci atau wajan berukuran sangat besar dan diletakkan di atas tungku dengan api kayu bakar. Selain memiliki cita rasa yang nikmat, makanan khas etnis Melayu tersebut juga dapat menjadi hidangan yang menghangatkan tubuh.

Setiap harinya ratusan warga sekitar masjid dan warga yang melintas di Jalinsum, singgah ke masjid tersebut untuk berbuka puasa. "Setiap harinya kita sediakan 300 porsi bubur pedas bagi siapa saja yang berbuka puasa di Masjid Raya Stabat ini," ujar Benyamin.

Sejumlah warga yang kebetulan melintas dan berbuka puasa di Masjid Raya Stabat mengaku suka dengan rasa bubur pedas yang disajikan oleh pengurus masjid.

Setelah berbuka puasa dengan bubur pedas, pengurus Masjid Raya Stabat juga menyediakan menu makan malam. "Insyaallah selama bulan puasa Ramadan ini bubur pedas dan makan malam akan selalu tersedia di Masjid Raya Stabat ini," tegas Benyamin.

Editorial Team