Medan, IDN Times - Lingkungan pesisir sering kali menghadirkan tantangan tersendiri bagi anak-anak dan remaja. Kemiskinan, budaya pergaulan bebas, serta kemudahannya mendapatkan uang melalui cara-cara instan kerap menjadi pintu masuk penyalahgunaan narkoba. Kondisi ini membuat generasi muda pesisir rentan terhadap pengaruh dan terdorong, untuk mencari jalan pintas yang justru merusak masa depan mereka.
Ada sebuah rumah baca sederhana yang berdiri sebagai pelita yang menuntun masa depan generasi kecil. Dari tempat yang penuh kasih itu, anak-anak diajak mencintai ilmu, mengasah akhlak, dan menumbuhkan mimpi melalui buku dan cerita yang menguatkan hati. Suara tawa mereka menjadi bukti bahwa secercah harapan tengah tumbuh, menggantikan bayang kelam yang pernah mengintai. Perlahan namun pasti, cahaya ilmu dan iman mulai mencapai langkah mereka menuju masa depan yang lebih baik.
Di tengah kegelapan yang menyalakan Dusun II Desa Pantai Cermin Kiri akibat maraknya peredaran narkoba, secercah cahaya muncul dari sebuah rumah baca sederhana bernama Taman Bacaan Hamzar.
Di tempat inilah Ratna Sari, selaku Penyuluh Agama Islam Kecamatan Pantai Cermin, menyalakan obor harapan bagi anak-anak pesisir melalui kegiatan literasi dan pelatihan karakter Islami.
Rumah baca ini didirikan oleh Pemerintah Desa Pantai Cermin Kiri dan menyimpan energi positif yang luar biasa. Suara tawa anak-anak kerap terdengar riang dari dalamnya, memecah kesunyian sakit di kampung pesisir tersebut. Di tempat inilah, setiap pekan, Ratna menanamkan semangat membaca, belajar, dan berakhlak mulia kepada generasi kecil yang tumbuh di tengah lingkungan penuh tantangan.
