ilustrasi STNK (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Seperti diketahui almarhum Bripka AS juga diungkap terlibat kasus penggelapan pajak kendaraan bermotor di UPT Samsat Pangururan. Ada ratusan orang yang disebutkan jadi korban. Keluarga juga memertanyakan hal itu.
"Mengenai dugaan penggelapan pajak bermotor, kenapa tiba-tiba dimunculkan setelah yang bersangkutan menjadi almarhum? Polri harus intensif bisa mengungkap dasar dan penyebab meninggalnya Bripka AS ini," bebernya.
Sebelumnya jenazah Bripka AS ditemukan anggota Satres Narkoba Polres Samosir. "Menemukan dan melihat ada sesosok manusia bertelungkup. Mendatangi TKP dan mengetahui ini adalah Bripka AS," kata Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman.
Jenazah lalu dibawa ke forensik RS Bhayangkara Medan. Hasilnya dari penyelidikan diketahui terdapat racun sianida dalam tubuh jenazah Bripka AS.
"Penyebab kematian masuknya sianida ke saluran makan hingga ke lambung. disertai adanya pendarahan bagian kepala akibat benda tumpul. Diduga korban sudah meninggal 3 hari," kata dokter forensik.
Polisi menyimpulkan Bripka AS tewas karena dugaan bunuh diri. AKBP Yogie mengatakan tidak sampai menelusuri dari mana racun Sianida itu diperoleh korban. Di sekitar korban ditemukan sebuah botol minuman soda. Selain itu ada tas berisi beberapa BPKB dan STNK milik orang lain.