Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-12 at 20.03.05_b03fabca.jpg
Lokasi rumah Suami di Medan Bunuh Istrinya sebelum bunuh diri (Dok. IDN Times)

Medan, IDN Times - Meninggalnya seorang warga Medan Johor akibat bunuh diri meyisakan tanda tanya. Pasalnya saat petugas kepolisian ingin mengabari keluarga atas kematiannya, sang istri justru ditemukan meninggal dunia juga di dalam kamar dengan luka tusuk.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan. Hasilnya, sang suami yang bernama Dedi Tarigan (37) sebelum memutuskan bunuh diri diduga telah membunuh istrinya terlebih dahulu.

1. Istri dibunuh menggunakan pisau

Lokasi rumah Suami di Medan Bunuh Istrinya sebelum bunuh diri (Dok. IDN Times)

Bayu saat ditemui di Polrestabes Medan mengatakan bahwa Dedi Tarigan diduga kuat membunuh istrinya. Perkara ini disebutnya masih berproses sembari menunggu scientific identification.

"Kita masih menunggu hasil visum luar dan kita sebenarnya sudah mendapatkan kesimpulan. Namun kami harus (menunggu) forensik investigation juga," katanya, Sabtu (12/7/2025) sore.

Luka tusuk yang terdapat di tubuh sang istri disebut Bayu adalah diduga akibat tangan keji suami. Sebelum pada akhirnya Dedi Tarigan memutuskan melompat dari Fly Over Jamin Ginting.

"Ya, memang, dari hasil investigasi dan penyidikan, memang ada suatu hal kecil yang mengakibatkan serangkaian hal tersebut. Memang dibunuh menggunakan pisau beberapa kali diarahkan ke dada dan perut yang mengakibatkan korban meninggal dunia," lanjutnya.

2. Masalah rumah tangga menjadi penyebab keduanya meninggal dunia

RS Bhayangkara Medan (Dok. IDN Times)

Dugaan Dedi Tarigan membunuh istrinya sendiri sebelum memutuskan mengakhiri hidupnya, disebut Bayu berdasarkan keterangan saksi. Termasuk dalam hal ini bukti-bukti dan motif yang sudah dihimpun.

"Saksi mengetahui saat pelaku keluar, ada darah di tangannya. Motif sudah terungkap. Tinggal memberikan kesimpulan perkara seperti apa," ungkap Bayu.

Ia melanjutkan bahwa sebelum membunuh istrinya dan pelaku memutuskan bunuh diri, mereka sempat cekcok. Masalah rumah tangga ini menjadi penyebab insiden itu tak terelakan.

"Setelah didapat akan berkoordinasi dengan Polsek Deli Tua. Nah, itu (sanksi) akan gugur karena tersangkanya juga meninggal. Saksi-saksi, anak, warga yang melihat dia keluar dari rumah. Tinggal nanti scientific identification yang kita ambil dari RS Bhayangkara," bebernya.

3. Anak-anak mereka yang masih kecil akan didampingi PPA dan diberikan trauma healing

ilustrasi trauma penganiayaan KDRT (freepik.com/freepik)

Dedi Tarigan sendiri diketahui merupakan seorang pebisnis. Ia memiliki tempat usaha berupa pegadaian swasta di Jamin Ginting.

Dedi dan istrinya memiliki 2 anak. Saat peristiwa terjadi, anaknya yang paling kecil sedang berada di rumah namun tidak mengetahui bahwa ibunya sudah meninggal di dalam kamar.

"Iya, terhadap anaknya nanti akan diberikan trauma healing dari PPA," sebut Bayu.

Saat ini korban tengah diautopsi di RS Bhayangkara. Bayu mengatakan bahwa pihaknya sedang menunggu hasil autopsi itu.

"Mengenai jumlah luka nanti kita tunggu (autopsi). Sidik jarinya (pelaku), ada di pisau," pungkasnya.

Editorial Team