Batam, IDN Times - Ratusan warga dari 16 kampung tua di Pulau Rempang menggelar aksi tabur bunga di Jembatan Penghubung Rempang-Setokok, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Aksi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap kebijakan pemerintah, dan duka mendalam atas peristiwa tragis yang terjadi setahun lalu, pada 7 September 2023.
Tragedi tersebut hingga kini masih menyisakan luka mendalam bagi masyarakat setempat, terutama bagi mereka yang terus menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.
Dengan diiringi doa dan air mata, warga melemparkan bunga-bunga ke permukaan jalan jembatan. Aksi ini membawa pesan jelas bahwa keadilan bagi mereka belum ditegakkan.
Warga meyakini peristiwa kekerasan yang terjadi pada tahun lalu, termasuk tindakan represif dari aparat keamanan, merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang belum mendapatkan respons yang layak dari pihak berwenang.